Monday, 17 August 2015

Pengertian Cerpen Secara Umum

Pengertian cerpen – Teman, kali ini Pengertian.Org akan memberikan sedikit informasi mengenai Pengertian Cerpen, Unsur-Unsur Cerpen dan Fungsi Cerpen, Teknik Penulisan Cerpen, dan Contoh-Contoh Cerpen terkenal. Untuk lebih jelasnya, check this out guys !!


apa pengertian cerpen secara umum ?
Pengertian cerpen

 

Pengertian Cerpen


Cerita pendek atau yang sering lebih kita kenal dengan istilah cerpen merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis.

Pengertian Cerpen secara umum adalah karangan fiktif yang isinya sebagian kehidupan seseorang atau juga kehidupan yang diceritakan secara ringkas yang berfokus pada suatu tokoh saja. Maksud dari cerita pendek disini ialah ceritanya kurang dari 10.000 (sepuluh ribu) kata atau kurang dari 10 (sepuluh) halaman. Selain itu, cerpen hanya memberikan kesan tunggal yang demikian dan memusatkan diri pada satu tokoh dan satu situasi saja.

Unsur dan ciri khas


Cerita pendek cenderung kurang kompleks dibandingkan dengan novel. Cerita pendek biasanya memusatkan perhatian pada satu kejadian, mempunyai satu plot, setting yang tunggal, jumlah tokoh yang terbatas, mencakup jangka waktu yang singkat.

Dalam bentuk-bentuk fiksi yang lebih panjang, ceritanya cenderung memuat unsur-unsur inti tertentu dari struktur dramatis: eksposisi (pengantar setting, situasi dan tokoh utamanya); komplikasi (peristiwa di dalam cerita yang memperkenalkan konflik); aksi yang meningkat, krisis (saat yang menentukan bagi si tokoh utama dan komitmen mereka terhadap suatu langkah); klimaks (titik minat tertinggi dalam pengertian konflik dan titik cerita yang mengandung aksi terbanyak atau terpenting); penyelesaian (bagian cerita di mana konflik dipecahkan); dan moralnya.

Karena pendek, cerita-cerita pendek dapat memuat pola ini atau mungkin pula tidak. Sebagai contoh, cerita-cerita pendek modern hanya sesekali mengandung eksposisi. Yang lebih umum adalah awal yang mendadak, dengan cerita yang dimulai di tengah aksi. Seperti dalam cerita-cerita yang lebih panjang, plot dari cerita pendek juga mengandung klimaks, atau titik balik. Namun, akhir dari banyak cerita pendek biasanya mendadak dan terbuka dan dapat mengandung (atau dapat pula tidak) pesan moral atau pelajaran praktis. Seperti banyak bentuk seni manapun, ciri khas dari sebuah cerita pendek berbeda-beda menurut pengarangnya. Cerpen mempunyai 2 unsur yaitu:

Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur–unsur intrinsik cerpen mencakup:
  1. Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber cerita.
  2. Latar(setting) adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan ketika cerita berlangsung.
  3. Alur (plot) adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.

    Alur dibagi menjadi 3 yaitu:

    • Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
    • Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
    • Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.

    Alur meliputi beberapa tahap:

    • Pengantar: bagian cerita berupa lukisan , waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal cerita.
    • Penampilan masalah: bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita.
    • Puncak ketegangan / klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah memuncak.
    • Ketegangan menurun / antiklimaks : masalah telah berangsur–angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
    • Penyelesaian / resolusi : masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.
  4. Perwatakan
    Menggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari tiga segi yaitu melalui:
    1.    Dialog tokoh
    2.    Penjelasan tokoh
    3.    Penggambaran fisik tokoh
  5. Tokoh
    Tokoh adalah orang orang yang diceritakan dalam cerita dan banyak mengambil peran dalam cerita. tokoh dibagi menjadi 3, yaitu:
    1.    Tokoh Protagonis : tokoh utama pada cerita
    2.    Tokoh Antagonis : tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama
    3.    Tokoh Tritagonis : penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan
  6. Nilai (amanat) adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita.
Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik meliputi:
•    Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)
•    Latar belakang kehidupan pengarang
•    Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan

Fungsi Sastra Cerpen


Fungsi sastra dalam hal ini cerpen dibagi dalam lima golongan yaitu :
  1. Fungsi rekreatif, yaitu memberikan rasa senang, gembira, serta menghibur para penikmat atau pembacanya.
  2. Fungsi didaktif, yaitu mengarahkan dan mendidik para penikmat atau pembacanya karena nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang terkandung didalamnya.
  3. Fungsi estetis, yaitu memberikan keindahan bagi para penikmat atau para pembacanya.
  4. Fungsi moralitas, yaitu fungsi yang mengandung nilai moral sehingga para penikmat atau pembacanya dapat mengetahui moral yang baik dan tidak baik bagi dirinaya.
  5. Fungsi relegiusitas, yaitu mengandung ajaran agama yang dapat dijadikan teladan bagi para penikmatnya atau pembacanya.

Teknik Penulisan Cerpen


Teknik menulis cerita pendek adalah sebagai berikut :

1. Paragraf pertama yang mengesankan

Paragraf pertama merupakan kunci pembuka. Cerita pendek merupakan karangan pendek, paragraph pertama dapat langsung masuk pada pokok persoalan, dan bukannya melantur pada hal-hal yang klise apalagi bila kemudian terkesan menggurui. Hal tersebut tentunya hanya menimbulkan kebosanan dan rasa apatis bagi pembacanya.

2. Menggali suasana

Melukiskan suatu latar kadang-kadang memerlukan detail yang agak apik dan kreatif. Penggambaran suasana yang biasa-biasa dan sudah dikenal umum tidak akan menarik bagi pembaca. Jika hendak melukiskan keadaan kota Jakarta dengan gedung-gedung yang tinggi, kesemerawutan lalu lintas, dan keramain kotanya, penggambaran itu tidaklah menarik Karena penggambaran tersebut bukan merupakan hal yang baru. Akan tetapi, bila melukiskan keadaan kota Jakarta dengan mengkaitkannya pada suasana hati tokoh ceritanya penggambaran itu lebih menyentuh pembacanya.

3. Menggunakan kalimat efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang langsung memberikan kesan kepada pembacanya. Dengan menggunakan kalimat efektif, pembaca diharapkan dapat lebih mudah menangkap maksud dari setiap bagian cerita hingga tamat.Selain menggunakan kalimat efektif pengarang juga dituntut untuk memiliki kekayaan kosakata dan gaya bahasa agar cerita yang dibuatnya dapat mengalir dengan lancer dan tidak kering serta membosankan.

4. Menggerakkan tokoh (karakter)

Dalam cerita selalu ada tokoh. Tokoh-tokoh yang hadir senantiasa bergerak secara fisik atau psikis hingga terlukis kehidupan yang sama dengan kehidupan sehari-hari.

5. Fokus cerita

Dalam cerita pendek, segala bentuk harus berfokus pada satu persoalan pokok.

6. Sentakan akhir
Cerita harus diakhiri apabila persoalan sudah dianggap selesai. Kecenderungan cerita-cerita mutkhir adalah sentakan akhir yang membuat pembaca ternganga dan penasaran. Yang jelas, teks cerita pendek sudah berakhir sebagaimana dikehendaki pengarangnya.


Contoh Cerpen Terkenal


•    "An Occurrence at Owl Creek Bridge" oleh Ambrose Bierce
•    "Yours Truly, Jack the Ripper" oleh Robert Bloch
•    "A Sound of Thunder" oleh Ray Bradbury
•    "Cathedral" oleh Raymond Carver
•    "The Most Dangerous Game" oleh Richard Connell
•    "The Story of an Hour" oleh Kate Chopin
•    "A Rose for Emily" oleh William Faulkner
•    "The Overcoat" oleh Nikolai Gogol
•    "Young Goodman Brown" oleh Nathaniel Hawthorne
•    "The Snows of Kilimanjaro" oleh Ernest Hemingway
•    "The Gift of the Magi" oleh O. Henry
•    "The Lottery" oleh Shirley Jackson
•    "The Monkey's Paw" oleh W.W. Jacobs
•    "The Dead" oleh James Joyce
•    "In der Strafkolonie" oleh Franz Kafka
•    "The Call of Cthulhu" oleh H.P. Lovecraft
•    "Bartleby, the Scrivener" oleh Herman Melville
•    "A Good Man Is Hard to Find" oleh Flannery O'Connor
•    "The Tell-Tale Heart" oleh Edgar Allan Poe
•    "Brokeback Mountain" oleh Annie Proulx
•    "The Red Room" oleh H.G. Wells
•    "The Last Question" oleh Isaac Asimov

Baca juga : Pengertian Puisi Secara Umum, Pengertian Etika Secara Umum

Mungkin hanya itu artikel mengenai pengertian cerpen secara umum yang bisa Pengertian.Org bahas, semoga bermanfaat bagi pembaca sebagai menambah wawasan. Lihat pengertian lain di Pengertian.Org

No comments:

Post a Comment