Monday 17 August 2015

Pengertian Filsafat Secara Umum

Pengertian filsafat - Teman, setelah beberapa pengertian telah terangkum di Pengertian,Org, dan pada kesempatan kali ini Pengertian.Org akan membahas mengenai Pengertian filsafat secara umum, Objek filsafat, Metode filsafat, Peran, tujuan dan manfaat filsafat, serta Cabang-cabang filsafat. Untuk lebih jelasnya, check this out guys !

apa pengetian filsafat secara umum ?
Pengertian filsafat

A.    Pengertian Filsafat


Apakah Filsafat itu? Bagaimana definisinya? Demikianlah pertanyaan pertama yang kita hadapi tatkala akan mempelajari ilmu filsafat. Istilah "filsafat" dapat ditinjau dari dua segi, yakni:

a.    Segi semantic : perkataan filsafat berasal dari bahasa Arab 'falsafah', yang berasal dari bahasa Yunani, 'philosophia', yang berarti 'philos' = cinta, suka (loving), dan 'sophia' = pengetahuan, hikmah (wisdom). Jadi 'philosophia' berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran. Maksudnya, setiap orang yang berfilsafat akan menjadi bijaksana. Orang yang cinta kepada pengetahuan disebut 'philosopher', dalam bahasa Arabnya 'failasuf’. Pecinta pengetahuan ialah orang yang menjadikan pengetahuan sebagai tujuan hidupnya, atau perkataan lain, mengabdikan dirinya kepada pengetahuan.

b.    Segi praktis : di lihat dari pengertian praktisnya, filsafat bererti 'alam pikiran' atau 'alam berpikir'. Berfilsafat artinya berpikir. Namun tidak semua berpikir bererti berfilsafat. Berfilsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sebuah semboyan mengatakan bahwa "setiap manusia adalah filsuf". Semboyan ini benar juga, sebab semua manusia berpikir. Akan tetapi secara umum semboyan itu tidak benar, sebab tidak semua manusia yang berpikir adalah filsuf. Filsuf hanyalah orang yang memikirkan hakikat segala sesuatu dengan sungguh-sungguh dan mendalam. Tegasnya, Filsafat adalah hasil akal seorang manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Dengan kata lain, Filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu.
Beberapa definisi :

Kerana luasnya lingkungan pembahasan ilmu filsafat, maka tidak mustahil kalau banyak di antara para filsafat memberikan definisinya secara berbeda-beda. Coba perhatikan definisi-definisi ilmu filsafat dari filsuf Barat dan Timur di bawah ini:

a.    Plato (427SM - 347SM) seorang filsuf Yunani yang termasyhur murid Socrates dan guru Aristoteles, mengatakan: Filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada (ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli).

b.    Aristoteles (384 SM - 322SM) mengatakan : Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda).

c.    Marcus Tullius Cicero (106 SM - 43SM) politikus dan ahli pidato Romawi, merumuskan: Filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang mahaagung dan usaha-usaha untuk mencapainya.

d.    Al-Farabi (meninggal 950M), filsuf Muslim terbesar sebelum Ibnu Sina, mengatakan : Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya.

e.    Immanuel Kant (1724 -1804), yang sering disebut raksasa pikir Barat, mengatakan : Filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan, yaitu: "apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika) "apakah yang dapat kita kerjakan? (dijawab oleh etika)" sampai di manakah pengharapan kita? (dijawab oleh antropologi)

f.    Prof. Dr. Fuad Hasan, guru besar psikologi UI, menyimpulkan: Filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berpikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajakan yang radikal itu filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal.

g.    Drs H. Hasbullah Bakry merumuskan: ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai oleh akal manusia, dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.

Kesimpulan :

Setelah mempelajari rumusan-rumusan tersebut di atas dapatlah disimpulkan bahwa:
  • Filsafat adalah 'ilmu istimewa' yang mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa kerana masalah-masalah tersebut di luar jangkauan ilmu pengetahuan biasa.
  • Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami atau mendalami secara radikal dan integral serta sistematis hakikat sarwa yang ada, yaitu: " hakikat Tuhan, " hakikat alam semesta, dan" hakikat manusia, serta sikap manusia sebagai konsekuensi dari paham tersebut. Perlu ditambah bahwa definisi-definisi itu sebenarnya tidak bertentangan, hanya cara mengesahkannya saja yang berbeda.

B.    Objek Filsafat


Objek filsafat sama halnya dengan objek ilmu pengetahuan yaitu : Objek Materia filsafat ialah segala sesuatu yang menjadi masalah filsafat, segala sesuatu yang dimasalahkan oleh atau dalam filsafat, yang pada garis besarnya dapat kita bagi atas 3 persoalan pokok :
a.    Hakikat tuhan
b.    Hakikat alam
c.    Hakikat manusia

Objek Forma filsafat ialah usaha mencari keterangan secara radikal (sedalam-dalamnya sampai ke akarnya ) tentang objek materia filsafat.

C.    Metode Filsafat


1.    Metode historis/ sejarah

Metode ini baik karena dengan demikian pertumbuhan filsafat itu dapat diikuti dari jumlahnya akan tetapi harus agak panjang untuk penulaannya dan bisa menimbulkan kesalahpahaman.

2.    Metode Ikhtisar

Metode ini membentuk soal-soal yang dibicarakan dalam filsafat dan menguraikan jawaban.

3.    Metode Sistematis

Metode ini mencari arti serta maksud dari kodrat manusia yaitu bagaimana manusia karena kodratnya akan penyelidikan yang biasanya disebut filsafat itu lalu dicari akibat-akibatnya

4.    Metode Kombinasi

Metode ini adalah kombinasi dari cara-cara tersebut yaitu sistematis, tetapi tidak lepas dari sejarah dan dengan memperhatikan soal-soal terpenting yang timbul bagi setiap manusia yang hidup sadar dan mampu menggunakan pikirannya.

D.    Peran, Tujuan dan Manfaat Filsafat


Menurut Harold H. Titus, filsafat adalah suatu usaha memahami alam semesta, maknanya dan nilainya. Apabila tujuan ilmu adalah kontrol, dan tujuan seni adalah kreativitas, kesempurnaan, bentuk keindahan komunikasi dan ekspresi, maka tujuan filsafat adalah pengertian dan kebijaksanaan (understanding and wisdom).

Dr. Oemar A. Hoesin mengatakan: Ilmu memberi kepada kita pengatahuan, dan filsafat memberikan hikmah. Filsafat memberikan kepuasan kepada keinginan manusia akan pengetahuan yang tersusun dengan tertib, akan kebenaran.

S. Takdir Alisyahbana menulis dalam bukunya: filsafat itu dapat memberikan ketenangan pikiran dan kemantapan hati, sekalipun menghadapi maut. Dalam tujuannya yang tunggal (yaitu kebenaran) itulah letaknya kebesaran, kemuliaan, malahan kebangsawanan filsafat di antara kerja manusia yang lain. Kebenaran dalam arti yang sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya baginya, itulah tujuan yang tertinggi dan satu-satunya. Bagi manusia, berfilsafat itu bererti mengatur hidupnya seinsaf-insafnya, senetral-netralnya dengan perasaan tanggung jawab, yakni tanggung jawab terhadap dasar hidup yang sedalam-dalamnya, baik Tuhan, alam, atau pun kebenaran.

Radhakrishnan dalam bukunya, History of Philosophy, menyebutkan: Tugas filsafat bukanlah sekadar mencerminkan semangat masa ketika kita hidup, melainkan membimbingnya maju. Fungsi filsafat adalah kreatif, menetapkan nilai, menetapkan tujuan, menentukan arah dan menuntun pada jalan baru. Filsafat hendaknya mengilhamkan keyakinan kepada kita untuk menompang dunia baru, mencetak manusia-manusia yang menjadikan penggolongan-penggolongan berdasarkan 'nation', ras, dan keyakinan keagamaan mengabdi kepada cita mulia kemanusiaan. Filsafat tidak ada artinya sama sekali apabila tidak universal, baik dalam ruang lingkupnya maupun dalam semangatnya.

Studi filsafat harus membantu orang-orang untuk membangun keyakinan keagamaan atas dasar yang matang secara intelektual. Filsafat dapat mendukung kepercayaan keagamaan seseorang, asal saja kepercayaan tersebut tidak bergantung pada konsepsi prailmiah yang usang, yang sempit dan yang  dogmatis. Urusan (concerns) utama agama ialah harmoni, pengaturan, ikatan, pengabdian, perdamaian, kejujuran, pembebasan, dan Tuhan.

Berbeda dengan pendapat Soemadi Soerjabrata, yaitu mempelajari filsafat adalah untuk mempertajamkan pikiran, maka H. De Vos berpendapat bahwa filsafat tidak hanya cukup diketahui, tetapi harus dipraktekkan dalam hidup sehari-sehari. Orang mengharapkan bahwa filsafat akan memberikan kepadanya dasar-dasar pengetahuan, yang dibutuhkan untuk hidup secara baik. Filsafat harus mengajar manusia, bagaimana ia harus hidup secara baik. Filsafat harus mengajar manusia, bagaimana ia harus hidup agar dapat menjadi manusia yang baik dan bahagia.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan filsafat adalah mencari hakikat kebenaran sesuatu, baik dalam logika (kebenaran berpikir), etika (berperilaku), maupun metafisik (hakikat keaslian).

E.    Cabang-Cabang Filsafat


Telah kita ketahui bahwa filsafat adalah sebagai induk yang mencakup semua ilmu khusus. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya ilmu-ilmu khusus itu satu demi satu memisahkan diri dari induknya, filsafat. Mula-mula matematika dan fisika melepaskan diri, kemudian diikuti oleh ilmu-ilmu lain. Adapun psikologi baru pada akhir-akhir ini melepaskan diri dari filsafat, bahkan di beberapa insitut, psikologi masih terpaut dengan filsafat. Setelah filsafat ditinggalkan oleh ilmu-ilmu khusus, ternyata ia tidak mati, tetapi hidup dengan corak baru sebagai 'ilmu istimewa' yang memecahkan masalah yang tidak terpecahkan oleh ilmu-ilmu khusus. Yang menjadi pertanyaan ialah : apa sajakah yang masih merupakan bagian dari filsafat dalam coraknya yang baru ini? Persoalan ini membawa kita kepada pembicaraan tentang cabang-cabang filsafat. Ahi filsafat biasanya mempunyai pembagian yang berbeda-beda. Coba perhatikan sarjana-sarjana filsafat di bawah ini:
  1. H. De Vos menggolongkan filsafat sebagai berikut:
    a.    Metafisika,
    b.    Logika,
    c.    Ajaran tentang ilmu pengetahuan
    d.    Filsafat alam
    e.    Filsafat sejarah
    f.    Etika,
    g.    Estetika, dan
    h.    Antropologi.
  2. Prof. Albuerey Castell membagi masalah-masalah filsafat menjadi enam bagian, yaitu:
    a.    Masalah Teologis
    b.    Masalah Metafisika
    c.    Masalah Epistomologi
    d.    Masalah Etika
    e.    Masalah Politik, dan
    f.    Masalah Sejarah
  3. Dr. Richard H. Popkin dan Dr Avrum Astroll dalam buku mereka, Philosophy Made Simple, membagi pembahasan mereka ke dalam tujuh bagian, yaitu:
    a.    Section I Ethics
    b.    Section II Political Philosophy
    c.    Section III Metaphysics
    d.    Section IV Philosophy of Religion
    e.    Section V Theory of Knowledge
    f.    Section VI Logics
    g.    Secton VII Contemporary Philosophy
  4. Dr. M. J. Langeveld mengatakan: Filsafat adalah ilmu Kesatuan yang terdiri atas tiga lingkungan masalah:
    a.    lingkungan masalah keadaan (metafisika manusia, alam dan seterusnya)
    b.    lingkungan masalah pengetahuan (teori kebenaran, teori pengetahuan, logika)
    c.    lingkungan masalah nilai (teori nilai etika, estetika yang bernilai  berdasarkan religi)
  5. Aristoteles, murid Plato, mengadakan pembagian secara kongkret dan sistematis menjadi empat cabang, yaitu:
    a.    Logika. Ilmu ini dianggap sebagai ilmu pendahuluan bagi filsafat.
    b.    Filsafat teoretis. Cabang ini mencangkup :
    • Ilmu fisika yang mempersoalkan dunia materi dari alam nyata ini,
    • Ilmu matematika yang mempersoalkan hakikat segala sesuatu dalam kuantitasnya,
    • Ilmu metafisika yang mempersoalkan hakikat segala sesuatu. Inilah yang paling utama dari filsafat.
    c.    Filsafat praktis. Cabang ini mencakup:
    • Ilmu etika. yang mengatur kesusilaan dan kebahagiaan dalam hidup perseorang
    • Ilmu ekonomi, yang mengatur kesusilaan dan kemakmuran di dalam negara.
    d.    Filsafat poetika (Kesenian).

    Pembagian Aristoteles ini merupakan permulaan yang baik sekali bagi perkembangan pelajaran filsafat sebagai suatu ilmu yang dapat dipelajari secara teratur. Ajaran Aristoteles sendiri, terutama ilmu logika, hingga sekarang masih menjadi contoh-contoh filsafat klasik yang dikagumi dan dipergunakan. Walaupun pembagian ahli yang satu tidak sama dengan pembagian ahli-ahli lainnya, kita melihat lebih banyak persamaan daripada perbedaan.
Dari pandangan para ahli tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa filsafat dalam coraknya yang baru ini mempunyai beberapa cabang, yaitu metafisika, logika, etika, estetika, epistemologi, dan filsafat-filsafat khusus lainnya.
  1. Metafisika: filsafat tentang hakikat yang ada di balik fisika, hakikat yang bersifat transenden, di luar jangkauan pengalaman manusia.
  2. Logika: filsafat tentang pikiran yang benar dan yang salah.
  3. Etika: filsafat tentang perilaku yang baik dan yang buruk.
  4. Estetika: filsafat tentang kreasi yang indah dan yang jelek.
  5. Epistomologi: filsafat tentang ilmu pengetahuan.
  6. Filsafat-filsafat khusus lainnya: filsafat agama, filsafat manusia, filsafat hukum, filsafat sejarah, filsafat alam, filsafat pendidikan, dan  sebagainya. Seperti telah dikatakan, ilmu filsafat itu sangat luas lapangan pembahasannya. Yang ditujunya ialah mencari hakihat kebenaran dari segala sesuatu, baik dalam kebenaran berpikir (logika), berperilaku (etika), maupun dalam mencari hakikat atau keaslian (metafisika). Maka persoalannya menjadi apakah sesuatu itu hakiki (asli) atau palsu (maya).
Dari tinjauan di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam tiap-tiap pembagian sejak zaman Aristoteles hingga dewasa ini lapangan-lapangan yang paling utama dalam ilmu filsafat selalu berputar di sekitar logika, metafisika, dan etika.

Baca juga : Pengertian Cerpen Secara Umum, Pengertian Puisi Secara Umum

Nah, itulah artikel mengenai Pengertian Filsafat Secara Umum yang dapat Pengertian.Org bahas, semoga bermanfaat sebagai penambah wawasan dan bisa membantu teman-teman yang sedang mengerjakan tugas sesuai dengan artikel ini. Lihat juga pengertian lain di Pengertian.Org

Pengertian Cerpen Secara Umum

Pengertian cerpen – Teman, kali ini Pengertian.Org akan memberikan sedikit informasi mengenai Pengertian Cerpen, Unsur-Unsur Cerpen dan Fungsi Cerpen, Teknik Penulisan Cerpen, dan Contoh-Contoh Cerpen terkenal. Untuk lebih jelasnya, check this out guys !!


apa pengertian cerpen secara umum ?
Pengertian cerpen

 

Pengertian Cerpen


Cerita pendek atau yang sering lebih kita kenal dengan istilah cerpen merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis.

Pengertian Cerpen secara umum adalah karangan fiktif yang isinya sebagian kehidupan seseorang atau juga kehidupan yang diceritakan secara ringkas yang berfokus pada suatu tokoh saja. Maksud dari cerita pendek disini ialah ceritanya kurang dari 10.000 (sepuluh ribu) kata atau kurang dari 10 (sepuluh) halaman. Selain itu, cerpen hanya memberikan kesan tunggal yang demikian dan memusatkan diri pada satu tokoh dan satu situasi saja.

Unsur dan ciri khas


Cerita pendek cenderung kurang kompleks dibandingkan dengan novel. Cerita pendek biasanya memusatkan perhatian pada satu kejadian, mempunyai satu plot, setting yang tunggal, jumlah tokoh yang terbatas, mencakup jangka waktu yang singkat.

Dalam bentuk-bentuk fiksi yang lebih panjang, ceritanya cenderung memuat unsur-unsur inti tertentu dari struktur dramatis: eksposisi (pengantar setting, situasi dan tokoh utamanya); komplikasi (peristiwa di dalam cerita yang memperkenalkan konflik); aksi yang meningkat, krisis (saat yang menentukan bagi si tokoh utama dan komitmen mereka terhadap suatu langkah); klimaks (titik minat tertinggi dalam pengertian konflik dan titik cerita yang mengandung aksi terbanyak atau terpenting); penyelesaian (bagian cerita di mana konflik dipecahkan); dan moralnya.

Karena pendek, cerita-cerita pendek dapat memuat pola ini atau mungkin pula tidak. Sebagai contoh, cerita-cerita pendek modern hanya sesekali mengandung eksposisi. Yang lebih umum adalah awal yang mendadak, dengan cerita yang dimulai di tengah aksi. Seperti dalam cerita-cerita yang lebih panjang, plot dari cerita pendek juga mengandung klimaks, atau titik balik. Namun, akhir dari banyak cerita pendek biasanya mendadak dan terbuka dan dapat mengandung (atau dapat pula tidak) pesan moral atau pelajaran praktis. Seperti banyak bentuk seni manapun, ciri khas dari sebuah cerita pendek berbeda-beda menurut pengarangnya. Cerpen mempunyai 2 unsur yaitu:

Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur–unsur intrinsik cerpen mencakup:
  1. Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber cerita.
  2. Latar(setting) adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan ketika cerita berlangsung.
  3. Alur (plot) adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.

    Alur dibagi menjadi 3 yaitu:

    • Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
    • Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
    • Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.

    Alur meliputi beberapa tahap:

    • Pengantar: bagian cerita berupa lukisan , waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal cerita.
    • Penampilan masalah: bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita.
    • Puncak ketegangan / klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah memuncak.
    • Ketegangan menurun / antiklimaks : masalah telah berangsur–angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
    • Penyelesaian / resolusi : masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.
  4. Perwatakan
    Menggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari tiga segi yaitu melalui:
    1.    Dialog tokoh
    2.    Penjelasan tokoh
    3.    Penggambaran fisik tokoh
  5. Tokoh
    Tokoh adalah orang orang yang diceritakan dalam cerita dan banyak mengambil peran dalam cerita. tokoh dibagi menjadi 3, yaitu:
    1.    Tokoh Protagonis : tokoh utama pada cerita
    2.    Tokoh Antagonis : tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama
    3.    Tokoh Tritagonis : penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan
  6. Nilai (amanat) adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita.
Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik meliputi:
•    Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)
•    Latar belakang kehidupan pengarang
•    Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan

Fungsi Sastra Cerpen


Fungsi sastra dalam hal ini cerpen dibagi dalam lima golongan yaitu :
  1. Fungsi rekreatif, yaitu memberikan rasa senang, gembira, serta menghibur para penikmat atau pembacanya.
  2. Fungsi didaktif, yaitu mengarahkan dan mendidik para penikmat atau pembacanya karena nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang terkandung didalamnya.
  3. Fungsi estetis, yaitu memberikan keindahan bagi para penikmat atau para pembacanya.
  4. Fungsi moralitas, yaitu fungsi yang mengandung nilai moral sehingga para penikmat atau pembacanya dapat mengetahui moral yang baik dan tidak baik bagi dirinaya.
  5. Fungsi relegiusitas, yaitu mengandung ajaran agama yang dapat dijadikan teladan bagi para penikmatnya atau pembacanya.

Teknik Penulisan Cerpen


Teknik menulis cerita pendek adalah sebagai berikut :

1. Paragraf pertama yang mengesankan

Paragraf pertama merupakan kunci pembuka. Cerita pendek merupakan karangan pendek, paragraph pertama dapat langsung masuk pada pokok persoalan, dan bukannya melantur pada hal-hal yang klise apalagi bila kemudian terkesan menggurui. Hal tersebut tentunya hanya menimbulkan kebosanan dan rasa apatis bagi pembacanya.

2. Menggali suasana

Melukiskan suatu latar kadang-kadang memerlukan detail yang agak apik dan kreatif. Penggambaran suasana yang biasa-biasa dan sudah dikenal umum tidak akan menarik bagi pembaca. Jika hendak melukiskan keadaan kota Jakarta dengan gedung-gedung yang tinggi, kesemerawutan lalu lintas, dan keramain kotanya, penggambaran itu tidaklah menarik Karena penggambaran tersebut bukan merupakan hal yang baru. Akan tetapi, bila melukiskan keadaan kota Jakarta dengan mengkaitkannya pada suasana hati tokoh ceritanya penggambaran itu lebih menyentuh pembacanya.

3. Menggunakan kalimat efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang langsung memberikan kesan kepada pembacanya. Dengan menggunakan kalimat efektif, pembaca diharapkan dapat lebih mudah menangkap maksud dari setiap bagian cerita hingga tamat.Selain menggunakan kalimat efektif pengarang juga dituntut untuk memiliki kekayaan kosakata dan gaya bahasa agar cerita yang dibuatnya dapat mengalir dengan lancer dan tidak kering serta membosankan.

4. Menggerakkan tokoh (karakter)

Dalam cerita selalu ada tokoh. Tokoh-tokoh yang hadir senantiasa bergerak secara fisik atau psikis hingga terlukis kehidupan yang sama dengan kehidupan sehari-hari.

5. Fokus cerita

Dalam cerita pendek, segala bentuk harus berfokus pada satu persoalan pokok.

6. Sentakan akhir
Cerita harus diakhiri apabila persoalan sudah dianggap selesai. Kecenderungan cerita-cerita mutkhir adalah sentakan akhir yang membuat pembaca ternganga dan penasaran. Yang jelas, teks cerita pendek sudah berakhir sebagaimana dikehendaki pengarangnya.


Contoh Cerpen Terkenal


•    "An Occurrence at Owl Creek Bridge" oleh Ambrose Bierce
•    "Yours Truly, Jack the Ripper" oleh Robert Bloch
•    "A Sound of Thunder" oleh Ray Bradbury
•    "Cathedral" oleh Raymond Carver
•    "The Most Dangerous Game" oleh Richard Connell
•    "The Story of an Hour" oleh Kate Chopin
•    "A Rose for Emily" oleh William Faulkner
•    "The Overcoat" oleh Nikolai Gogol
•    "Young Goodman Brown" oleh Nathaniel Hawthorne
•    "The Snows of Kilimanjaro" oleh Ernest Hemingway
•    "The Gift of the Magi" oleh O. Henry
•    "The Lottery" oleh Shirley Jackson
•    "The Monkey's Paw" oleh W.W. Jacobs
•    "The Dead" oleh James Joyce
•    "In der Strafkolonie" oleh Franz Kafka
•    "The Call of Cthulhu" oleh H.P. Lovecraft
•    "Bartleby, the Scrivener" oleh Herman Melville
•    "A Good Man Is Hard to Find" oleh Flannery O'Connor
•    "The Tell-Tale Heart" oleh Edgar Allan Poe
•    "Brokeback Mountain" oleh Annie Proulx
•    "The Red Room" oleh H.G. Wells
•    "The Last Question" oleh Isaac Asimov

Baca juga : Pengertian Puisi Secara Umum, Pengertian Etika Secara Umum

Mungkin hanya itu artikel mengenai pengertian cerpen secara umum yang bisa Pengertian.Org bahas, semoga bermanfaat bagi pembaca sebagai menambah wawasan. Lihat pengertian lain di Pengertian.Org

Sunday 16 August 2015

Pengertian Puisi Secara Umum

Pengertian puisi – Teman, kali ini Pengertian.Org akan memberikan informasi mengenai pengertian puisi, unsur-unsur puisi, jenis-jenis puisi dan contohnya. Secara umum, karya sastra dapat dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu puisi, prosa dan drama. Pengertian puisi didefinisikan menjadi hasil seni sastra yang penyusunan kata-katanya sesuai syarat tertentu dengan menggunakan sajak, irama ataupun makna kiasan. Untuk lebih jelasnya, check this out guys !!


Apa Pengertian Puisi Secara Umum ?

A.    Pengertian Puisi


Kata puisi berasal dari bahasa Yunani yakni kata poites yang berarti pembuat, pembangun dan pembentuk. Sedangkan dalam bahasa Latin yakni kata poeta yang berarti menyair, menyebabkan, menimbulkan dan membangun.  Dan pengertian puisi secara umum adalah salah satu bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata, irama dan rima sebagai media penyampaian untuk mengekspresikan perasaan dan pemikiran penyair, menciptakan ilusi dan imajinasi serta dapat diubah dalam bentuk bahasa yang memiliki kesan yang mendalam. Dalam puisi, keindahan ilusi dan penataan unsur bunyi merupakan gambaran gagasan oleh penyair.

B. Unsur-Unsur Puisi


Unsur-unsur puisi meliputi struktur fisik puisi (unsur ekstrinsik ) dan struktur batin puisi (unsur intrinsik)
Struktur fisik puisi (unsur Ekstrinsik).

Struktur fisik puisi (Ekstrinsik)

Struktur fisik puisi terdiri dari:
  • Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.
  • Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.
  • Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair, karena tujuan adanya Imaji adalah agar pembaca atau pendengar mampu memahami dan benar – benar mengerti makna dari puisi tersebut.
  • Kata konkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misalnya kata kongkret “salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll., sedangkan kata kongkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dll.
  • Gaya bahasa, yaitu penggunaan bahasa yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Gaya bahasa disebut juga majas. Adapaun macam-amcam majas antara lain metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, hingga paradoks.
  • Rima/Irama adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup:

    1. Onomatope (tiruan terhadap bunyi, misal /ng/ yang memberikan efek magis pada puisi Sutadji C.B.),
    2. Bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi [kata], dan sebagainya.
    3. Pengulangan kata/ungkapan. Ritma merupakan tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Rima sangat menonjol dalam pembacaan puisi.


Struktur batin puisi (Intrinsik)

Struktur batin puisi terdiri dari :
  • Tema/makna (sense); media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.
  • Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyairmemilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.
  • Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.
  • Amanat/tujuan/maksud (intention); yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca. Setiap puisi memiliki makna tertentu. Oleh karena itu puisi yang baik memiliki amanat yang hendak disampaikan. Amanat merupakan pesan dari penyair kepada pembaca atau pendengar setelah memahami tema, makna, bunyi, dan makna dalam puisi tersebut. Amanat dalam suatu puisi biasanya disampaikan secara tersirat, jadi kita harus memahami puisi tersebut dengan benar untuk mendapatkan amanat penyair tersebut.

Jenis-Jenis Puisi

Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru

1.  Puisi lama

Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain :
•    Jumlah kata dalam 1 baris
•    Jumlah baris dalam 1 bait
•    Persajakan (rima)
•    Banyak suku kata tiap baris
•    Irama

Ciri puisi lama:•    Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.
•    Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
•    Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.

Jenis-jenis puisi lama:

a.  Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.

Contoh:
Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu

b.  Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka.

Contoh:

Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukkan ke dalam hati

c.  Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.

Contoh:

Dahulu parang sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)

d.   Seloka adalah pantun berkait.

Contoh:

Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan

e.   Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat.

Contoh:

Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barangsiapa tinggalkan sembahyang (b)
Bagai rumah tiada bertiang (b)
Jika suami tiada berhati lurus (c)
Istri pun kelak menjadi kurus (c)

f.   Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita.

Contoh:
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

g.  Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris.

Contoh:

Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu

2.  Puisi baru

Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.

Ciri-ciri Puisi Baru:
  • Bentuknya rapi, simetris;
  • Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);
  • Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain;
  • Sebagian besar puisi empat seuntai;
  • Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
  • Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.

Jenis-jenis puisi baru Menurut isinya, puisi dibedakan atas :
  • Balada adalah puisi berisi kisah/cerita. Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait, masing-masing dengan 8 (delapan) larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya. Contoh: Puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul “Balada Matinya Seorang Pemberontak”.
  • Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan. Ciri-cirinya adalah lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah air, atau almamater (Pemandu di Dunia Sastra). Sekarang ini, pengertian himne menjadi berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan, dewa, Tuhan) yang bernapaskan ketuhanan.

    Contoh:
    Bahkan batu-batu yang keras dan bisu
    Mengagungkan nama-Mu dengan cara sendiri
    Menggeliat derita pada lekuk dan liku
    bawah sayatan khianat dan dusta.
    Dengan hikmat selalu kupandang patung-Mu
    menitikkan darah dari tangan dan kaki
    dari mahkota duri dan membulan paku
    Yang dikarati oleh dosa manusia.
    Tanpa luka-luka yang lebar terbuka
    dunia kehilangan sumber kasih
    Besarlah mereka yang dalam nestapa
    mengenal-Mu tersalib di datam hati.
    (Saini S.K)
  • Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.

    Contoh:
    Generasi Sekarang
    Di atas puncak gunung fantasi
    Berdiri aku, dan dari sana
    Mandang ke bawah, ke tempat berjuang
    Generasi sekarang di panjang masa
    Menciptakan kemegahan baru
    Pantun keindahan Indonesia
    Yang jadi kenang-kenangan
    Pada zaman dalam dunia
    (Asmara Hadi)
  • Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup. Epigram berasal dari Bahasa Yunani epigramma yang berarti unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan.

    Contoh:


    Hari ini tak ada tempat berdiri
    Sikap lamban berarti mati
    Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan
    Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas.
    (Iqbal)
  • Romansa adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Berasal dari bahasa Perancis Romantique yang berarti keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesra
  • Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan. Berisi sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama karena kematian/kepergian seseorang.

    Contoh:

    Senja di Pelabuhan Kecil
    Ini kali tidak ada yang mencari cinta
    di antara gudang, rumah tua, pada cerita
    tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
    menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
    Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
    menyinggung muram, desir hari lari berenang
    menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
    dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
    Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
    menyisir semenanjung, masih pengap harap
    sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
    dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
    (Chairil Anwar)
  • Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik. Berasal dari bahasa Latin Satura yang berarti sindiran; kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puas hati satu golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim, dsb).

    Contoh:
    Aku bertanya
    tetapi pertanyaan-pertanyaanku
    membentur jidat penyair-penyair salon,
    yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
    sementara ketidakadilan terjadi
    di sampingnya,
    dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,
    termangu-mangu dl kaki dewi kesenian.
    (WS Rendra)
Sedangkan macam-macam puisi baru dilihat dari bentuknya antara lain:
  • Distikon, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas dua baris (puisi dua seuntai).
Contoh:

Berkali kita gagal
Ulangi lagi dan cari akal
Berkali-kali kita jatuh
Kembali berdiri jangan mengeluh
(Or. Mandank)
  • Terzina, puisi yang tiap baitnya terdiri atas tiga baris (puisi tiga seuntai).
Contoh:

Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana
Dalam bah’gia cinta tiba melayang
Bersinar bagai matahari
Mewarna bagaikan sari
(Sanusi Pane)
  • Kuatrain, puisi yang tiap baitnya terdiri atas empat baris (puisi empat seuntai).
Contoh:
Mendatang-datang jua
Kenangan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau
Membayang rupa jua
Adi kanda lama lalu
Membuat hati jua
Layu lipu rindu-sendu
(A.M. Daeng Myala)
  • Kuint, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas lima baris (puisi lima seuntai).
Contoh:
Hanya Kepada Tuan
Satu-satu perasaan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan
Satu-satu kegelisahan
Yang saya serahkan
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada tuan
Yang pernah diresah gelisahkan
Satu-satu kenyataan
Yang bisa dirasakan
Hanya dapat saya nyatakan
Kepada tuan
Yang enggan menerima kenyataan
(Or. Mandank)
  • Sektet, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas enam baris (puisi enam seuntai).
Contoh:
Merindu Bagia
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhenti dari bernapas
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih
(Ipih)
  • Septime, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tujuh baris (tujuh seuntai).
Contoh:
Indonesia Tumpah Darahku
Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya
(Mohammad Yamin)
  • Oktaf/Stanza, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas delapan baris (double kutrain atau puisi delapan seuntai).
Contoh:
Awan
Awan datang melayang perlahan
Serasa bermimpi, serasa berangan
Bertambah lama, lupa di diri
Bertambah halus akhirnya seri
Dan bentuk menjadi hilang
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teguh tenang
(Sanusi Pane)
  • Soneta, adalah puisi yang terdiri atas empat belas baris yang terbagi menjadi dua, dua bait pertama masing-masing empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga baris. Soneta berasal dari kata sonneto (Bahasa Italia) perubahan dari kata sono yang berarti suara. Jadi soneta adalah puisi yang bersuara. Di Indonesia, soneta masuk dari negeri Belanda diperkenalkan oleh Muhammad Yamin dan Roestam Effendi, karena itulah mereka berdualah yang dianggap sebagai ”Pelopor/Bapak Soneta Indonesia”. Bentuk soneta Indonesia tidak lagi tunduk pada syarat-syarat soneta Italia atau Inggris, tetapi lebih mempunyai kebebasan dalam segi isi maupun rimanya. Yang menjadi pegangan adalah jumlah barisnya (empat belas baris).
Contoh:

Gembala
Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )
Melihat anak berelagu dendang ( b )
Seorang saja di tengah padang ( b )
Tiada berbaju buka kepala ( a )
Beginilah nasib anak gembala ( a )
Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )
Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )
Pulang ke rumah di senja kala ( a )
Jauh sedikit sesayup sampai ( a )
Terdengar olehku bunyi serunai ( a )
Melagukan alam nan molek permai ( a )
Wahai gembala di segara hijau ( c )
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )
Maulah aku menurutkan dikau ( c )
(Muhammad Yamin)

Puisi kontemporer

Kata kontemporer secara umum bermakna masa kini sesuai dengan perkembangan zaman atau selalu menyesuaikan dengan perkembangan keadaan zaman. Selain itu, puisi kontemporer dapat diartikan sebagai puisi yang lahir dalam kurun waktu terakhir. Puisi kontemporer berusaha lari dari ikatan konvensional puisi itu sendiri. Puisi kontemporer seringkali memakai kata-kata yang kurang memperhatikan santun bahasa, memakai kata-kata yang makin kasar, ejekan, dan lain-lain. Pemakaian kata-kata simbolik atau lambang intuisi, gaya bahasa, irama, dan sebagainya dianggapnya tidak begitu penting lagi.

Tokoh-tokoh puisi kontemporer di Indonesia saat ini, yaitu sebagai berikut:
•    Sutardji Calzoum Bachri dengan tiga kumpulan puisinya O, Amuk, dan O Amuk Kapak
•    Ibrahim Sattah dengan kumpulan puisinya Hai Ti
•    Hamid Jabbar dengan kumpulan puisinya Wajah Kita

Puisi kontemporer dibedakan menjadi 3 yaitu:
  • Puisi mantra adalah puisi yang mengambil sifat-sifat mantra. Sutardji Calzoum Bachri adalah orang yang pertama memperkenalkan puisi mantra dalam puisi kontemporer. Ciri-ciri mantra adalah:
    1. Mantra bukanlah sesuatu yang dihadirkan untuk dipahami melainkan sesuatu yang disajikan untuk menimbulkan akibat tertentu
    2. Mantra berfungsi sebagai penghubung manusia dengan dunia misteri
    3. Mantra mengutamakan efek atau akibat berupa kemanjuran dan kemanjuran itu terletak pada perintah.

    Contoh:
    Shang Hai
    ping di atas pong
    pong di atas ping
    ping ping bilang pong
    pong pong bilang ping
    mau pong? bilang ping
    mau mau bilang pong
    mau ping? bilang pong
    mau mau bilang ping
    ya pong ya ping
    ya ping ya pong
    tak ya pong tak ya ping
    ya tak ping ya tak pong
    sembilu jarakMu merancap nyaring
    (Sutardji Calzoum Bachri dalam O Amuk Kapak, 1981)
  • Puisi mbeling adalah bentuk puisi yang tidak mengikuti aturan. Aturan puisi yang dimaksud ialah ketentuan-ketentuan yang umum berlaku dalam puisi. Puisi ini muncul pertama kali dalam majalah Aktuil yang menyediakan lembar khusus untuk menampung sajak, dan oleh pengasuhnya yaitu Remy Silado, lembar tersebut diberi nama "Puisi Mbeling". Kata-kata dalam puisi mbeling tidak perlu dipilih-pilih lagi. Dasar puisi mbeling adalah main-main. Ciri-ciri puisi mbeling adalah:
    1. Mengutamakan unsur kelakar; pengarang memanfaatkan semua unsur puisi berupa bunyi, rima, irama, pilihan kata dan tipografi untuk mencapai efek kelakar tanpa ada maksud lain yang disembunyikan (tersirat).

      Contoh:
      Sajak Sikat Gigi
      Seseorang lupa menggosok giginya sebelum tidur
      Di dalam tidur ia bermimpi
      Ada sikat gigi menggosok-gosok mulutnya supaya terbuka
      Ketika ia bangun pagi hari
      Sikat giginya tinggal sepotong
      Sepotong yang hilang itu agaknya
      Tersesat di dalam mimpinya dan tak bisa kembali
      Dan ia berpendapat bahwa, kejadian itu terlalu berlebih-lebihan
      (Yudhistira Ardi Nugraha dalam Sajak Sikat Gigi, 1974)
    2. Menyampaikan kritik sosial terutama terhadap sistem perekonomian dan pemerintahan.
    3. Menyampaikan ejekan kepada para penyair yang bersikap sungguh-sungguh terhadap puisi. Dalam hal ini, Taufik Ismail menyebut puisi mbeling dengan puisi yang mengkritik puisi.
  • Puisi konkret adalah puisi yang disusun dengan mengutamakan bentuk grafis berupa tata wajah hingga menyerupai gambar tertentu. Puisi seperti ini tidak sepenuhnya menggunakan bahasa sebagai media. Di dalam puisi konkret pada umumnya terdapat lambang-lambang yang diwujudkan dengan benda dan/atau gambar-gambar sebagai ungkapan ekspresi penyairnya.

    Contoh:

    Doktorandus Tikus I
    selusin toga
    me
    nga
    nga
    seratus tikus berkampus
    diatasnya
    dosen dijerat
    profesor diracun
    kucing
    kawin
    dan bunting
    dengan predikat
    sangat memuaskan
    (F.Rahardi dalam Soempah WTS, 1983)

Penyusunan puisi kontemporer sebagai puisi inkonvensional ternyata juga perlu memerhatikan beberapa unsur sebagai berikut:
  • Unsur bunyi; meliputi penempatan persamaan bunyi (rima) pada tempat-tempat tertentu untuk menghidupkan kesan dipadu dengan repetisi atau pengulangan-pengulangannya.
  • Tipografi; meliputi penyusunan baris-baris puisi berisi kata atau suku kata yang disusun sesuai dengan gambar (pola) tertentu.
  • Enjambemen; meliputi pemenggalan atau perpindahan baris puisi untuk menuju baris berikutnya.
  • Kelakar (parodi); meliputi penambahan unsur hiburan ringan sebagai pelengkap penyajian puisi yang pekat dan penuh perenungan (kontemplatif)
Baca juga : Pengertian Koperasi Secara Umum, Pengertian Etika Secara Umum

Mungkin  itulah artikel mengenai Pengertian Puisi Secara Umum, semoga bermanfaat bagi wawasan teman semua. Amiin.. Lihat pengertian lainnya di Pengertian.Org

Pengertian Etika Secara Umum

Pengertian etika – Teman, ada banyak pengertian-pengertian yang bisa teman lihat di Pengertian.Org, dan pada kesempatan kali ini Pengertian.Org akan sedikit mengulas tentang Pengertian Etika Secara Umum dan jenis etika. Langsung saja, check this out guys !!

Apa pengertian etika secara umum ?
Pengertian Etika


Pengertian Etika


Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Dan “Ethos” adalah bentuk tunggal dari kata ‘etika’ sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti "ta etha" yaitu adat kebiasaan. Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.

Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 2000).

Pengertian etika secara umum adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Dan etika profesi terdapat suatu kesadaran yang kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukan.

Jenis Etika


A.  Etika Filosofis

Etika filosofis secara harfiah dapat dikatakan sebagai etika yang berasal dari kegiatan berfilsafat atau berpikir, yang dilakukan oleh manusia. Karena itu, etika sebenarnya adalah bagian dari filsafat; etika lahir dari filsafat.

Etika termasuk dalam filsafat, karena itu berbicara etika tidak dapat dilepaskan dari filsafat. Karena itu, bila ingin mengetahui unsur-unsur etika maka kita harus bertanya juga mengenai unsur-unsur filsafat. Berikut akan dijelaskan dua sifat etika:
  1. Non-empiris Filsafat digolongkan sebagai ilmu non-empiris. Ilmu empiris adalah ilmu yang didasarkan pada fakta atau yang konkret. Namun filsafat tidaklah demikian, filsafat berusaha melampaui yang konkret dengan seolah-olah menanyakan apa di balik gejala-gejala konkret. Demikian pula dengan etika. Etika tidak hanya berhenti pada apa yang konkret yang secara faktual dilakukan, tetapi bertanya tentang apa yang seharusnya dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
  2. Praktis Cabang-cabang filsafat berbicara mengenai sesuatu “yang ada”. Misalnya filsafat hukum mempelajari apa itu hukum. Akan tetapi etika tidak terbatas pada itu, melainkan bertanya tentang “apa yang harus dilakukan”. Dengan demikian etika sebagai cabang filsafat bersifat praktis karena langsung berhubungan dengan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan manusia. Tetapi ingat bahwa etika bukan praktis dalam arti menyajikan resep-resep siap pakai. Etika tidak bersifat teknis melainkan reflektif. Maksudnya etika hanya menganalisis tema-tema pokok seperti hati nurani, kebebasan, hak dan kewajiban, dsb, sambil melihat teori-teori etika masa lalu untuk menyelidiki kekuatan dan kelemahannya. Diharapakan kita mampu menyusun sendiri argumentasi yang tahan uji.

B.  Etika Teologis

Ada dua hal yang perlu diingat berkaitan dengan etika teologis. Pertama, etika teologis bukan hanya milik agama tertentu, melainkan setiap agama dapat memiliki etika teologisnya masing-masing. Kedua, etika teologis merupakan bagian dari etika secara umum, karena itu banyak unsur-unsur di dalamnya yang terdapat dalam etika secara umum, dan dapat dimengerti setelah memahami etika secara umum.

Secara umum, etika teologis dapat didefinisikan sebagai etika yang bertitik tolak dari presuposisi-presuposisi teologis. Definisi tersebut menjadi kriteria pembeda antara etika filosofis dan etika teologis. Di dalam etika Kristen, misalnya, etika teologis adalah etika yang bertitik tolak dari presuposisi-presuposisi tentang Allah atau Yang Ilahi, serta memandang kesusilaan bersumber dari dalam kepercayaan terhadap Allah atau Yang Ilahi. Karena itu, etika teologis disebut juga oleh Jongeneel sebagai etika transenden dan etika teosentris. Etika teologis Kristen memiliki objek yang sama dengan etika secara umum, yaitu tingkah laku manusia. Akan tetapi, tujuan yang hendak dicapainya sedikit berbeda, yaitu mencari apa yang seharusnya dilakukan manusia, dalam hal baik atau buruk, sesuai dengan kehendak Allah.

Setiap agama dapat memiliki etika teologisnya yang unik berdasarkan apa yang diyakini dan menjadi sistem nilai-nilai yang dianutnya. Dalam hal ini, antara agama yang satu dengan yang lain dapat memiliki perbedaan di dalam merumuskan etika teologisnya.
Baca juga : Pengertian Koperasi Secara Umum, Pengertian Inflasi Secara Umum

Mungkin hanya itu artikel mengenai Pengertian Etika Secara Umum yang kali ini  Pengertian.Org bisa paparkan. Semoga bermanfaat . Lihat pengertian yang lain di Pengertian.Org !

Thursday 13 August 2015

Pengertian Koperasi Secara Umum

Pengertian koperasi – Teman, pada kesempatan kali ini Pengertian.Org akan mengulas tentang Pengertian Koperasi Secara Umum, Pengertian Koperasi menurut para ahli, Landasan dan Asas Koperasi, Tujuan Organisasi Koperasi, Fungsi dan Peran Koperasi, Struktur Organisasi Koperasi. Koperasi merupakan salah satu jenis badan usaha. Yang berarti menjadi sebuah wadah untuk melakukan kegiatan ekonomi, sosial dan menampung aspirasi dari anggotanya untuk satu tujuan yang sama dengan berasaskan kekeluargaan. Untuk lebih jelasnya, check this out !!

Bagaimana pengertian koperasi secara umum ?



Pengertian Koperasi


Kooperasi (cooperative) berasal dari bahasa latin yaitu Coopere, dan secara bahasa, berasal dari dua suku kata bahasa inggris, yaitu 'co' dan 'operation'. Co berarti bersama, dan operation berarti bekerja. Sehingga dapat diartikan co-operation (koperasi) adalah melakukan pekerjaan secara bersama (gotong-royong). Secara umum pengertian koperasi  adalah  suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan sama, diikat dalam suatu organisasi yang berasaskan kekeluargaan dengan maksud mensejahterakan anggota.

Ada begitu banyak pengertian koperasi, tapi Pengertian.Org hanya mengambil beberapa pengertian koperasi dari para ahli. Selain itu, sebelumnya kita lihat pengertian koperasi menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 yaitu bidang usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Pengertian Koperasi menurut para ahli


Berikut ini pengertian koperasi menurut para ahli :

1.    Dr. Fay ( 1980 )

Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan dari sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi.

2.    R.M Margono Djojohadikoesoemo

Koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seoarang yang dengan sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya.

3.    Prof. R.S. Soeriaatmadja

Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh anggota yang adalah juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka atas dasar nir laba atau dasar biaya.

4.    Paul Hubert Casselman

Koperasi adalah suatu sistem, ekonomi yang mengandung unsur social

5.    Margaret Digby

Koperasi adalah kerja sama dan sipa untuk menolong

6.    Dr. G Mladenata

Koperasi adalah terdiri atas produsen-produsen kecil yang tergabung secara sukarela untuk mencapai tujuan bersama dengan saling tukar jasa secara kolektif dan menanggung resiko bersama dengan mengerjakan sumber-sumber yang disumbangkan oleh anggota.

Setelah mengetahui beberapa pengertian koperasi menurut beberapa ahli maka selanjutnya apa itu Organisasi Koperasi. Organisasi koperasi adalah suatu cara atau sistem hubungan kerja sama antara orang-orang yang mempunyai kepentingan yang sama antara orang-orang yang mempunyai kepentingan yang sama dan bermaksud mencapai tujuan yang ditetapkan bersama-sama dalam suatu wadah koperasi.

Sebagai organisasi koperasi mempunyai tujuan organisasi yang merupakan kumpulan dari tujuan-tujuan individu dari anggotanya, jadi tujuan koperasi sedapat mungkin harus mengacu dan memperjuangkan pemuasan tujuan individu anggotanya, dalam operasionalnya harus sinkron.

Sebagai organisasi koperasi yang bergerak dibidang usaha guna memuaskan kepentingan anggotanya, koperasi mempunyai 5 persyaratan yang harus dipenuhi koperasi:
1.    Adanya orang/subyek hukum pendukung hak dan kewajiban.
2.    Adanya pengelola, pengurus, direksi
3.    Adanya harta kekayaan yang terpisah/equity (permodalan)
4.    Adanya kegiatan
5.    Adanya aturan main berdasarkan prinsip koperasi

Landasan dan Asas Koperasi


a.    Landasan Koperasi

Adapun landasan koperasi ini terdapat empat landasan, yaitu:
  1. Landasan Idiil Pancasila. Sebagai sarana untuk mencapai masyarakat adil dan makmur, koperasi tidak lepas dari landasan-landasan hukum. Sebagai landasan berpijaknya koperasi Indonesia adalah Pancasila.
  2. Landasan Struktural UUD 1945. Undang-undang Dasar 1945 menempatkan Koperasi pada kedudukan sebagai Soko Guru perekonomian nasional.
  3. Landasan mental setia kawan dan kesadaran pribadi. Koperasi merupakan organisasi yang paling banyak melibatkan peran serta rakyat.
  4. Landasan operasional Pasal 33 UUD 1945, UU Koperasi No. 12 1967, UU Koperasi No. 25 1992. UUD 1945 pasal 33 ayat 1 : “perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.” Dalam penjelasannya antara lain dinyatakan bahwa kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran perorangan, dan bentuk perusahaan yang sesuai dengan itu adalah koprasi.

b.    Asas Koperasi

Asas Koperasi ada 2 yaitu :
  1. Kekeluargaan : adanya kesadaran setiap anggota koperasi untuk mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi yang berguna untuk semua anggota dari koperasi itu.
  2. Gotong Royong : dalam berkoperasi harus memiliki toleransi,sifat mau bekerja sama, bukan perseorangan.

Tujuan Organisasi Koperasi


Tujuan utama koperasi adalah mewujudkan masyarakat adil makmur material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945.

Dalam BAB II Pasal 3 Undang – undang RI No. 25 Tahun 1992, menyatakan bahwa koperasi bertujuan untuk: “Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang – undang Dasar 1945”.

Menurut Bang Hatta, tujuan koperasi bukanlah mencari laba yang sebesar-besarnya, melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku ekonomi skala kecil. Selain tujuan utama dari koperasi, Ada beberapa teori tujuan individu anggota koperasi dalam keikutsertaannya di organisasi koperasi antara lain Teori Kebutuhan. AM. Maslow yang menyebutkan bahwa "Setiap Manusia Mempunyai Lima Kebutuhan Yang Berjenjang"
1.    Kebutuhan Fisik
2.    Kebutuhan Rasa Aman
3.    Kebutuhan Bermasyarakat / Sosialisasi
4.    Kebutuhan Penghargaan
5.    Kebutuhan Aktualisasi Diri

Secara umum teori kebutuhan tersebut dapat dibagi menjadi dua : 1. Kebutuhan Fisik 2. Kebutuhan Rohani . Agar tujuan organisasi maupun tujuan individu dapat tercapai maka Manajemen Koperasi harus dilaksanakan dengan cara Tiga Pendekatan Kelembagaan / Tiga Wajah.

1.    Koperasi sebagai lembaga organisasi ekonomi, artinya secara ekonomi koperasi harus :
  • Mempunyai kegiatan usaha yang berkaitan dengan kepentingan anggotanya
  • Memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dikelola secara layak, efisien, sehingga ada nilai tambah yang dapat dinikmati oleh koperasinya maupun oleh anggotanya.
  • Mempunyai aturan main yang jelas untuk mendukung keberhasilan usahanya, misalnya sistem dan prosedur manajemennya, akuntasinya dan sebagainya.
2.    Koperasi sebagai lembaga organisasi kemasyarakatan/sosial, artinya dari aspek sosialnya koperasi harus :
  • Keanggotaan bersifat terbuka, tidak diskriminatif.
  • Pengelolaan bersifat terbuka terhadap anggotanya sebagai pemilik koperasi
  • Perlakuan yang adil terhadap anggotanya sesuai hak dan kewajibannya
  • Adanya suatu wadah/forum untuk menampung aspirasi anggota dan aspirasi tersebut harus didengarkan
  • Mempunyai aturan main yang jelas untuk mendukung keberhasilan demokrasi dalam pelaksanaan roda organisasi koperasi
3.    Koperasi sebagai lembaga organisasi pendidikan, artinya koperasi harus :
  • Merupakan tempat pendidikan idiologi koperasi, berorganisasi dan berusaha/bisnis bagi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
  • Melaksanakan kegiatan khusus yang berkaitan dengan pendidikan anggotanya sesuai dengan kebutuhan
  • Memberikan kesempatan (promosi) kepada anggotanya sesuai dengan persyaratan untuk menduduki formasi jabatan yang ada di koperasi.
  • Mempunyai aturan main yang jelas untuk mendukung keberhasilan dibidang kependidikan/latihan
Sebagai organisasi koperasi yang bergerak dibidang usaha guna memuaskan kepentingan anggotanya, koperasi mempunyai 5 persyaratan yang harus dipenuhi koperasi :
1.    Adanya orang/subyek hukum pendukung hak dan kewajiban
2.    Adanya pengelola, pengurus, direksi
3.    Adanya harta kekayaan yang terpisah/equity (permodalan)
4.    Adanya kegiatan
5.    Adanya aturan main berdasarkan prinsip koperasi  

Fungsi dan Peran Koperasi


Fungsi dan peran koperasi tertuang dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, yaitu:
  1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
  2. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
  3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai gurunya.
  4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Prinsip-prinsip Koperasi


Prinsip-prinsip koperasi adalah garis-garis penuntun yang digunakan oleh koperasi untuk melaksanakan nilai–nilai tersebut dalam praktik.

Prinsip pertama    : Keanggotaan Sukarela dan Terbuka
Prinsip kedua       : Pengendalian oleh Anggota Secara demokratis
Prinsip ketiga       : Partisipasi Ekonomi Anggota
Prinsip keempat   : Otonomi Dan Kebebasan
Prinsip kelima      : Pendidikan, Pelatihan, dan Informasi
Prinsip keenam    : Kerjasama diantara Koperasi
Prinsip ketujuh     : Kepedulian Terhadap Komunitas

a.    Koperasi melaksanakan prinsip koperasi sebagai berikut :
  1. Keanggotaan bersifat suka rela dan terbuka  
  2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis  
  3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota  
  4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
  5. Kemandirian
b.    Dalam mengembangkan koperasi, maka koperasi melaksanakan pula prinsip koperasi sebagai berikut :
  1. Pendidikan perkoperasian  
  2. Kerjasama antar koperasi

Struktur Organisasi Koperasi


Struktur organisasi adalah konfigurasi peran formal yang didalamnya dimaksudkan sebagai prosedur, governansi dan mekanisme kontrol, kewenangan serta proses pengambilan kebijakan.

Struktur organisasi koperasi dibentuk sedemikan rupa sesuai dengan idiologi dan strategi pengembangan untuk memperoleh Strategic competitiveness sehingga setiap koperasi boleh jadi mempunyai bentuk yang berbeda secara fungsional karena menyesuaikan dengan strategi yang sedang dikembangkan tetepi secara basic idologi terutama terkait dengan perangkat organisasi koperasi akan menunjukan kesamaan.

Sebagai pengelola koperasi, pengurus menghadapi berbagai macam masalah yang harus diselesaikan. Masalah yang paling sulit adalah masalah yang timbul dari dalam dirinya sendiri, yaitu berupa keterbatasan. Keterbatasan dalam hal pengetahuan paling sering terjadi, sebab seorang pengurus harus diangkat oleh, dan dari anggota, sehingga belum tentu dia merupakan orang yang profesional di bidang perusahaan. Dengan kemampuannya yang terbatas, serta tingkat pendidikan yang terbatas pula, pengurus perlu mengangkat karyawan yang bertugas membantunya dalam mengelola koperasi agar pekerjaan koperasi dapat diselesaikan dengan baik.

Dengan masuknya berbagai pihak yang ikut membantu pengurus mengelola usaha koperasi, semakin kompleks pula struktur organisasi koperasi tersebut. Pemilihan bentuk struktur organisasi koperasi harus disesuaikan dengan macam usaha, volume usaha, maupun luas pasar dari produk yang dihasilkan. Pada prinsipnya semua bentuk organisasi baik, walaupun masing-masing mempunyai kelemahan.
Ada baiknya kita sedikit membahas tentang perangkat organisasi koperasi. setidaknya dalam koperasi kita mengenal 3 perangkat organisasi yang jamak digunakan yaitu:
-    Rapat Anggota
-    Pengurus
-    Pengawas

Bentuk Organisasi Menurut Hanel :
Merupakan bentuk koperasi / organisasi yang tanpa memperhatikan bentuk hukum dan dapat didefiniskan dengan pengertian hukum.
•    Suatu sistem sosial ekonomi atau sosial tehnik yang terbuka dan berorientasi pada tujuan.
•    Sub sistem koperasi :
      -    Individu (pemilik dan konsumen akhir).
      -    Pengusaha Perorangan/kelompok ( pemasok /supplier).
      -    Badan Usaha yang melayani anggota dan masyarakat.

Bentuk Organisasi Koperasi Menurut Para ahli :

a.    Bentuk Organisasi Menurut Ropke :
Koperasi merupakan bentuk organisasi bisnis yang para anggotanya adalah juga pelanggar utama dari perusahaan.
•    Identifikasi Ciri Khusus.
     -    Kumpulan sejumlah individu dengan tujuan yang sama (kelompok koperasi).
     -    Kelompok usaha untuk perbaikan kondisi sosial ekonomi (swadaya kelompok koperasi).
     -    Pemanfaatan koperasi secara bersama oleh anggota (perusahaan koperasi).
     -    Koperasi bertugas untuk menunjang kebutuhan para anggotanya (penyediaan barang dan jasa).
•    Sub sistem
     -    Anggota Koperasi.
     -    Badan Usaha Koperasi.
     -    Organisasi Koperasi.

b.    Bentuk Organisasi Di Indonesia :
Merupakan suatu susunan tanggung jawab para anggotanya yang melalui hubungan dan kerjasama dalam organisasi perusahaan tersebut.
•    Bentuk : Rapat Anggota, Pengurus, Pengelola dan Pengawas
•    Rapat Anggota,
•    Wadah anggota untuk mengambil keputusan
•    Pemegang Kekuasaan Tertinggi, dengan tugas :
     -    Penetapan Anggaran Dasar
     -    Kebijaksanaan Umum (manajemen, organisasi & usaha koperasi)
     -    Pemilihan, pengangkatan & pemberhentian pengurus
     -    Rencana Kerja, Rencana Budget dan Pendapatan sertapengesahan Laporan Keuangan
     -    Pengesahan pertanggung jawaban
     -    Pembagian SHU
     -    Penggabungan, pendirian dan peleburan.
Baca Juga : Pengertian Pajak Secara  Umum, Pengertian Kewirausahaaan Secara Umum

Itulah artikel mengenai Pengertian Koperasi Secara Umum beserta hal-hal yang berkaitan dengan koperasi. Semoga dengan adanya artikel ini bisa membantu tugas kalian. Lihat juga pengertian-pengertian yang lain di Pengertian.Org

Pengertian Inflasi Secara Umum

Pengertian Inflasi – Teman, kali ini Pengertian.Org akan membahas mengenai Pengertian Inflasi Secara Umum, negara kita kerap kali mengalami inflasi dan apakah kalian tahu pengertian inflasi secara umum, teori-teori inflasi, sumber inflasi, efek yang di timbulkan inflasi, dampak dan cara mencegah terjadinya inflasi ? Ingin tahu jawabannya ? check this out guys !!

apa pengertian inflasi secara umum ?

A.    Pengertian Inflasi


Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) dalam jangka waktu yang lama. inflasi adalah proses dari peristiwa, bukan tinggi tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang di anggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. inflasi di anggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling mempengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadang kala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.

Pengertian Inflasi Secara Umum ialah suatu keadaan perekonomian dimana harga-harga secara umum mengalami kenaikan dalam waktu yang panjang. Kenaikan harga yang bersifat sementara seperti kenaikan harga pada masa lebaran tidak dianggap sebagai inflasi, karena disaat setelah masa lebaran, harga-harga dapat turun kembali. Inflasi secara umum dapat terjadi karena jumlah uang beredar lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Inflasi merupakan suatu gejala ekonomi yang tidak pernah dapat dihilangkan dengan tuntas. Usaha-usaha yang dilakukan biasanya hanya sampai sebatas mengurangi dan mengendalikannya.

Dalam membicarakan mengenai masalah inflasi, perlu kita membedakan di antara inflasi merayap (creeping Inflation), Inflasi sederhana (moderate Inflation), dan inflasi hiper (hyper Inflation). Tidak terdapat suatu ukuran tertentu yang dapat digunakan untuk membedakan ketiga jenis inflasi tersebut, tetapi secara kasar dapatlah di katakan bahwa inflasi merayap adalah inflasi yang tingkatnya tidak melebihi 3-4 persen setahun, inflasi sederhana adalah inflasi yang berada di sekitar 5-8 persen dan inflasi hiper adalah inflasi yang tingkatnya sangat tinggi yang menyebabkan tingkat harga menjadi dua kali lipat atau lebih dalam tempo satu tahun.

B.    Teori Inflasi


Secara garis besar teori mengenai inflasi ada tiga yaitu Teori Kuantitas (Teori Irving Fisher), Teori Keynes, dan Teori Strukturalis. Masing-masing menyoroti aspek-aspek tertentu dari proses inflasi dan masing-masing bukan teori inflasi yang lengkap yang mencakup semua aspek penting dari proses kenaikan harga ini. Untuk menerapkannya kita harus menentukan aspek-aspek mana yang dalam keadaan penting di dalam proses inflasi di suatu negara, dan dengan demikian teori mana (atau kombinasi teori-teori mana) yang lebih cocok.

1.    Teori Kuantitas (Teori Irving Fisher)

Teori ini adalah teori yang masih sangat berguna untuk menganalisis sebab-sebab timbulnya inflasi di zaman modern ini, terutama di negara-negara yang sedang berkembang. Teori ini lebih menyoroti peranan dalam proses terjadinya inflasi yang disebabkan dua faktor berikut:

a.    Jumlah uang beredar
Inflasi hanya bisa terjadi jika ada penambahan volume jumlah uang beredar (baik penambahan uang kartal maupun uang giral). Tanpa adanya kenaikan jumlah uang beredar maka tidak akan terjadi inflasi, meskipun terjadi kenaikan harga. Misalnya saja jika terjadi kegagalan panen, harga cenderung naik, namun kenaikan harga beras tersebut hanya sementara waktu saja dan tidak menyebabkan terjadinya inflasi. Dengan demikian, bila jumlah uang beredar tidak ditambah lagi, inflasi akan berhenti dengan sendirinya.

b.    Ekspetasi atau harapan masyarakat mengenai kenaikan harga
       Ada tiga kemungkinan keadaaan :
  • Pertama, bila masyarakat belum meramalkan harga-harga untuk naik pada waktu mendatang. Maka sebagian besar penambahan jumlah uang beredar akan diterima masyarakat untuk menambah uang kasnya yang berarti sebagian besar kenaikan jumlah uang beredar tersebut tidak dibelanjakan untuk pembelian barang. Hal ini menyebabkan tidak ada kenaikan permintaan dan tidak ada kenaikan harga barang-barang. Keadaan ini biasanya dijumpai pada waktu inflasi dimulai dan masyarakat belum menyadari adanya inflasi
  • Kedua, dimana masyarakat mulai sadar akan adanya inflasi dan meramalkan adanya kenaikan harga barang-barang pada waktu mendatang. Penambahan jumlah uang beredar tidak lagi digunakan masyarakat untuk menambah uang kasnya melainkan untuk membeli barang. Hal ini dilakukan karena masyarakat ingin menghindari kerugian akibat memegang uang kas. Keadaan ini berarti terdapat kenaikan permintaan barang-barang tersebut dan selanjutnya harga barang-barang tersebut akan meningkat.
  • Ketiga, merupakan tahapan yang lebih parah yaitu tahap hiperinflasi. Dalam keadaan ini masyarakat sudah kehilangan kepercayaannya terhadap nilai mata uang. Keaddaan ini ditandai dengan makin cepatnya peredaran uang (velocity of circulation yang menaik)

2.    Teori Keynes

Menurut teori ini, inflasi terjadi karena masyarakat ingin hidup diluar batas kemampuan ekonominya. Dengan demikian permintaan masyarakat akan barang melebihi jumlah yang tersedia. Hal ini terjadi karena masyarakat mengetahui keinginannya dan menjadikan keinginan tersebut dalam bentuk permintaan yang efektif terhadap barang. Dengan kata lain, masyarakat berhasil memperoleh dana tambahan diluar batas kemampuan ekonominya sehingga golongan masyarakat ini bisa memperoleh barang dengan jumlah yang lebih besar daripada yang seharusnya.

Tentunya tidak semua golongan ini misalnya masyarakat yang berpenghasilan tetap atau penghasilannya meningkat tidak secepat laju inflasi. Bila jumlah permintaan barang meningkat, pada tingkat harga berlaku, melebihi jumlah maksimum dari barang-barang yang bisa dihasilkan oleh masyarakat, maka inflationary gap akan timbul.

Keadaan ini menyebabkan harga-harga naik dan berarti rencana pembelian barang tidak dapat terpenuhi. Pada periode selanjutnya, masyarakat akan berusaha untuk memperoleh dana yang lebih besar lagi (baik dari pencetakan uang baru maupun dari kredit pada bank dan permintaan kenaikan gaji). Proses inflasi akan tetap berlangsung selama jumlah permintaan efektif dari semua golongan masyarakat melebihi jumlah output yang bisa dihasilkan masyarakat.

bagaimana inflationary gap ?
Inflasi timbul karena adanya Inflationary Gap (Boediono, 1995)

Gambar diatas menunjukkan keadaan dimana inflationary gap tetap timbul. Disini kita menganggap bahwa semua golongan masyarakat bisa memperoleh dana yang cukup untuk membiayai, pada harga yang berlaku, rencana-rencana pembelian mereka. Dengan timbulnya inflationary gap (misal, pemerintah memperbesar pengeluaran dengan mencetak uang baru), kurva permintaan efektif bergeser dari Z1 ke Z2. Inflationary gap sebesar Q1Q2 timbul dan harga naik dari P1 ke P2. Kenaikan harga ini mengakibatkan rencana-rencana pembelian golongan masyarakat (termasuk pemerintah sendiri) tidak terpenuhi. Karena jumlah barang-barang yang tersedia tidak bisa lebih besar lagi daripada OQ1, maka yang terjadi hanyalah realokasi barang-barang yang tersedia dari golongan-golongan masyarakat lain dalam masyarakat kepada sektor pemerintah. Seandainya pada periode berikutnya golongan-golongan masyarakat lain tersebut bisa memperoleh dana untuk membiayai rencana-rencana pembeliannya yang lama dengan harga-harga baru yang lebih tinggi, dan pemerintah tetap pula berusaha memperoleh jumlah barang-barang seperti yang direncanakan pada periode sebelumnya dengan harga-harga baru yang lebih tinggi (dan disini perlu dicetak lagi uang baru), maka inflationary gap sebesar Q1Q2 akan timbul lagi.

Harga akan naik lagi dari P2 ke P3. Kalau setiap golongan masyarakat tetap berusaha memperoleh jumlah barang-barang yang sama dan mereka berhasil memperoleh dana untuk membiayai rencana-rencana tersebut pada tingkat harga yang berlaku, maka inflationary gap akan tetap timbul pada periode-periode selanjutnya. Dalam hal ini harga-harga akan terus menerus menaik. Inflasi akan berhenti hanya bila salah satu golongan masyarakat tidak lagi (atau tidak bisa lagi) memperoleh dana untuk membiayai rencana pembelian barang-barang pada harga yang berlaku, sehingga permintaan efektif masyarakat secara keseluruhan tidak lagi melebihi jumlah barang-barang yang tersedia (inflationary gap hilang). Perhatikan bahwa mereka yang “menang” dalam perebutan ini adalah mereka yang paling mudah untuk memperoleh dana tambahan untuk membiayai rencana pembelian mereka. Mereka yang tidak bisa dengan mudah memperoleh dana untuk membiayai rencana pembelian barang mereka dengan harga-harga yang baru (yang lebih tinggi) terpaksa harus menerima bagian yang lebih kecil dari barang-barang yang tersedia daripada bagian mereka sebelum proses inflasi terjadi. Secara umum mereka yang penghasilannya tidak naik secepat kenaikan harga-harga akan ketinggalan dan menerima bagian yang semakin kecil.

bagaimana inflationary gap mengecil ?
Inflasi berhenti karena Inflationary Gap mengecil (Boediono, 1995)

Gambar diatas menunjukkan proses inflasi yang akhirnya berhenti karena inflationary gap makin mengecil dan akhirnya hilang pada periode ke-lima. Harga menjadi stabil pada P5. Di balik proses ini beberapa golongan masyarakat menerima bagian output yang lebih kecil. Inflasi selalu diikuti dengan terjadinya redistribusi pendapatan.

3.    Teori Strukturalis

Teori ini juga teori inflasi jangka panjang, karena menyoroti sebab-sebab munculnya inflasi yang berasal dari kekakuan struktur ekonomi terutama yang terjadi di negara berkembang. Ada dua kekakuan/ketidakelastisan dalam perekonomian di negara berkembang yang menimbulkan inflasi yaitu:

a.    Kekakuan dari penerimaan impor

Hal ini dikarenakan nilai ekspor tumbuh lebih kecil dari sektor lain dikarenakan harga di pasar dunia dari barang-barang ekspor negara tersebut tidak menguntungkan atau dengan kata lain term of trade semakin memburuk. Hal lain yang menyebabkan ekspor tumbuh lebih kecil dari sektor lain adalah produksi barang-barang ekspor tidak elastis terhadap kenaikan harga. Hal ini akan mendorong pemerintah menggalakkan produksi dalam negeri untuk barang-barang yang sebelumnya diimpor (import subtitution strategy)

b.    Kekakuan penawaran bahan makanan di negara berkembang

Penawaran bahan makanan lebih lambat daripada pertambahan jumlah penduduk dan pendapatan per kapita, sehingga kenaikan harga bahan makanan dalam negeri cenderung untuk naik melebihi harga barang-barang lainya. Akibatnya timbul tuntutan dari buruh untuk meminta upah yang lebih tinggi. Kenaikan upah berarti kenaikan ongkos produksi. Kenaikan ongkos produksi akan mengakibatkan kenaikan harga barang-barang yang bersangkutan. Kenaikan harga barang-barang tersebut mendorong terjadinya inflasi yang dikenal dengan istilah wage push inflation.


C.    Sumber Inflasi

Terdapat banyak faktor yang dapat menimbulkan inflasi. kenaikan harga bahan mentah yang impor, kenaikan harga bahan bakar, defisi dalam anggaran belanja pemerintah, pinjaman sistem bank yang berlebihan, dan kegiatan investasi yang sangat pesat perkembangannya merupakan beberapa contoh dari keadaan-keadaan dalam perekonomian yang dapat menimbulkan inflasi. walaupun masalah inflasi dapat ditimbulkan oleh beberapa faktor, secara analistis cukuplah apabila faktor-faktor itu dibedakan dan digolongkan kepada dua faktor berikut:

a.    Inflasi yang diakibatkan oleh perubahan dalam permintaan agregat.

Inflasi karena kenaikan permintaan agregat sering disebut dengan demand-pull inflation (inflasi karena ditarik permintaan). Dalam Inflasi jenis tersebut, kenaikan kurve permintaan agregat menatik tingkat harga ke atas. Agar demand-pull inflation dapat terus terjadi maka kurve permintaan agregat harus terus bergeser ke adat sepanjang kurve penawaran agregat. Kenaikan Amerika selama akhir tahun 1960-an adalah karena demand-pull inflation, yaitu pada saat terjadi pertumbuhan  belanja federal untuk perang Vietnam dan perluasan sosial yang menaikan permintaan agregat.

Inflasi tarikan permintaan dapat berlaku pada ketika perekonomian menghadapi maslaah pengangguran yang tinggi maupun pada ketika kesempatan kerja penuh sudah tercapai. Dikebanyakan negar-negara berkembang inflasi tarikan permintaan selalu berlaku, walaupun dalam perekonomian banyak terdapat pengangguran. Keadaan seperti ini dapat terjadi misalnya sebagai devisit anggaran belanja pemerintah yang terlalu besar. Devisit seperti ini dibiayai oleh percetakan uang baru dan akan meningkatkan permintaan agregat permintaan masyarakat. Sedangkan kapasitas produksi berbagai jenis barang ada kalanya mencapai tingkat yang maksimal dan tidak memungkinkan pertambahan produksi dalam keadaan seperti ini inflasi tarikan permintaan akan berlaku.

Apabila suatu perekonomian telah mencapai tingkat kesempatan kerja penuh. Inflasi tarikan permintaa akan berlaku apabila permintaan agregat masih tetap berkembang dengan pesat. Pada kesempatan kerja penuh, perekonomian tidak akan mampu menaikan produksi. Maka permintaan agregat yang terus bertambah akan menyebabkan kenaikan harga-harga. Ada beberapa keadaan yang menyebabkan permintaan agregat terus berkembang. Defisit dalam anggaran belanja pemerintah merupakan salah satunya, penyebab yang lain adalah ekspor yang terus pesat berkembang  (yang menimbulkan kenaikan pendapatan kepada masyarakat dan terus meningkatkan konsumsi rumah tangga dan perbelanjaan agregat), dan sebagai akibat investasi perusahaan yang semakin meningkat walaupun kesempatann kerja penuh telah tercapai.

b.    Inflasi yang di akibatkan  oleh perubahan dalam penawaran agregat.

Inflasi dapat muncul karena penurunan penawaran agregat. Contohnya kegagalan panen dan penurunan penawaran minyak menurunkan penawaran agregat selama tahu 1974-1975, sehingga tingkat harga naik. Inflasi yang terjadi karena penurunan penawaran agregat sering disebut dengan cost-pust Inflation. Kenaikan biaya produksi mendorong tingkat harga ke atas. Penurunan penawaran agregat biasanya tidak hanya menyebabkakn kenaikan tingkat harga, tetapi penurunan tingkat output, yaitu kombinasi yang disebut stagflasi. Agar cost-pust inflation dapat terus terjadi maka kurva penawaran agregat harus terus bergeser kekiri sepanjang kurva penawaran agregat.

Inflasi seperti ini berlaku pada ketika kegiatan ekonomi telah mencapai kesempatan kerja penuh. Pada tingkat ini industri-industri telah beroperasi pada kapasitas yang maksimal dan pengangguran tenaga kerja sangat rendah. Pada tingkat kegiatan ekonomi ini tenaga kerja cenderung untuk menuntut kenaikan gaji dan upah yang menyebabkan peningkatan dalam biaya produksi. Biaya produksi juga meningkat sebagai akibat kenaikan harga input seperti biaya pengangkutan, kenaikan sewa bangunan dan kenaikan harga bahan mentah. Kenaika biaya produksi sebagai akibat dari berbagai faktor ini akan mendorong para pengusaha menaikan harga-harga barang yang diproduksikannya.


D.    Efek yang ditimbulkan dari Inflasi

1.    Efek terhadap pendapatan (equity effect)

Efek terhadap pendapatan sifatnya tidak merata, ada  yang dirugikan dan ada yang di untungkan dengan adanya inflasi. Seorang yang memperoleh pendapatan tetap akan dirugikan  oleh adanya inflasi. misalnya seorang memperoleh pendapatan tetap Rp. 500.000,- per tahun sedang laju inflasi sebesar 10 persen akan menderita kerugian penurunan pendapatan riil sebesar laju inflasi tersebut yaitu Rp. 50.000,-.

2.    Efek terhadap efisiensi (efficiency effect)

Inflasi dapat pula mengubah pola alokasi faktor-faktor produksi perubahan ini dapat terjadi melalui kenaikan permintaan akan berbagai macam barang yang kemudian dapat mendorong terjadinya perubahan dalam produksi beberapa barang tertentu sehingga dapat mengakibatkan alokasi faktor produksi menjadi tidak efisien.

3.    Efek terhadap output (output effect)

Dalam menganalisa kedua efek di atas (equity dan efficiency effect) digunakan suatu anggapan bahwa output tetap. Hal ini dilakuka supaya dapat diketahui efek inflasi terhadap distribusi pendapatan dan efisiensi dari jumlah output tertentu tersebut.

4.    Inflasi dan perkembangan ekonomi

Inflasi yang tinggi tingkatnya tidak akan mengalakkan perkembangan ekonomi biaya yang terus menerus naik menyebabkan kegiatan produktif sangat tidak menguntungkan. Maka pemilik modal biassanya lebih suka menggunakan uangnya untuk tujuan spekulasi. Aturan lain tujuan ini di capai dengan pembeli harta-harta tetap seperti tanah rumah dan bangunan. Oleh karena pengusaha lebih suka menjalankan kegiatan investasi yang bersifat seperti ini. Investasi produktif akan berkurang dan tingkat kegiatan ekonomi menurun. Sebagai akibatnya akan lebih banyak pengangguran.


E.    Dampak Inflasi


Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negativ tergantung pada parah atau tidaknya tingkat inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung, dan mengadakan investasi. Sebaliknya dalam masa inflasi yang parah yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiper inflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian di rasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti karyawan swasta serta kaum buruh akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.

Bagi orang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi mengntungkan karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya kreditur atau pihak yang meminjamkan akan mengalami kerugian karena nilau uang pengembalian lebih rendah dibandingkan pada saat peminjaman.

Bagi produsen inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi dari kenaikan biaya produksi. Namun, bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi dapat merugikan produsen. Secara umum inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi disuatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong investasi yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.


F.    Cara mencegah Inflasi


Dengan menggunakan Irving fisher MV = PT dapat dijelaskan bahwa inflasi timbul karena MV naik lebih cepat dari pada T. oleh karena itu untuk mencegah terjadinya inflasi maka salah satu variabel (M atau V) harus dikendalikan. Cara mengatur M, V dan T tersebut dapat di lakukan dengan menggunakan kebijakan moneter, fiskal atau kebijaksanaan yang menyangkut kenaikan produksi.

1.    Kebijakan Moneter

Sasaran kebijakan moneter di capai melalui jumlah uang yang beredar (M). salah satu  komponen jumlah uang adalah uang giral (demand deposito). Uang giral dapat terjadi melalui dua cara, pertama apabila seseorang memasukan uang kas ke Bank dalam bentuk giro, instrumen lain yang dapat dipakai untuk mencegah inflasi adalah politik pasar terbuka (jual/beli surat berharga). Dengan cara menjual surat berharga Bank sentral dapat menekan perkembangan jumlah uang yang beredar sehingga laju inflasi dapat lebih rendah.

2.    Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal menyangkut pengaturan tentang pengeluran pemerintah serta perpajakan yang secara langsung memperngaruhi permintaan total dan dengan demikian akan mempengaruhi harga. Inflasi dapat di cegah melalui penurunan permintaan total. Kebijakan fiskal yang berupa pengurangan pengeluaran pemerintah serta kenaikan pajak akan dapat mengurangi permintaan total sehingga inflasi dapat di tekan.

3.    Kebijakan yang berkaitan dengan output

Kenaikan output dapat memperkecil laju inflasi. kenaikan jumlah output ini dapat di capai misalnya dengan kebijakan penurunan bea masuk sehingga impor barnag cenderung meningkat. Bertambahnya jumlah barang di dalam negeri cenderung menurunkan harga.

4.    Kebijakan penentuan harga dan Indexing

Ini dilakukan dengan penentuan ceiling harga, serta mendasarkan pada indeks harga tertentu untuk gaji atau upah (dengan demikian gaji/upah secara riil). Kalau indeks harga nai maka upah atau gaji juga dinaikkan.
Baca juga : Pengertian Pajak Secara Umum, Pengertian Kewirausahaan Secara Umum

Nah itulah artikel mengenai Pengertian Inflasi Secara Umum, semoga bermanfaat buat yang lagi nugas atau menambah wawasan kalian. Lihat pengertian lainnya di Pengertian.Org