Sunday 31 January 2016

Pengertian Laporan Keuangan Secara Umum

Pengertian laporan keuangan - laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi keuangan dari suatu perusahaan. Laporan Keuangan yang merupakan hasil dari kegiatan operasi normal perusahaan akan memberikan informasi keuangan yang berguna bagi entitas-entitas di dalam perusahaan itu sendiri maupun entitas-entitas lain di luar perusahaan. Untuk lebih jelasnya langsung saja yuk baca artikel mengenai Pengertian Laporan Keuangan Secara Umum yang akan Pengertian.Org ulas pada kesempatan ini. Check This Out Guys !



pengertian laporan keuangan secara umum


Pengertian Laporan Keuangan


Laporan keuangan merupakan laporan tertulis yang memberikan informasi kuantitatif tentang posisi keuangan dan perubahan-perubahannya, serta hasil yang dicapai selama periode tertentu. Laporan keuangan dapat dijadikan media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan, dimana laporan keuangan tersebut terdiri dari neraca, perhitungan rugi laba, ikhtisar laba ditahan dan laporan posisi keuangan.

Pengertian laporan keuangan yang saya kutip dari Wikipedia adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :

NERACA

Neraca adalah laporan mengenai harta, hutang, dan modal suatu perusahaan pada suatu saat tertentu yang disusun secara sistematis. Dengan demikian isi neraca terdiri dari 3 bagian utama, yaitu harta (aktiva), hutang, dan modal. Isi neraca itu harus dapat memberikan gambaran posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu.

1. Harta

Harta dikelompokkan menjadi dua kelompok utama, yaitu harta lancar dan harta tidak lancar, yang termasuk harta lancar, yaitu :
  1. Uang tunai (kas)
  2. Surat berharga
  3. Piutang wesel
  4. Piutang dagang
  5. Persediaan : persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, persediaan barang jadi
  6. Piutang penghasilan
  7. Beban yang dibayar dimuka

Harta tidak lancar adalah harta yang mempunyai masa kegunaan lebih dari satu tahun, atau manfaatnya dapat dinikmati dalam beberapa periode akuntansi, yang termasuk harta tidak lancar, yaitu :

  1. Investasi jangka panjang.
  2. Harta tetap berwujud : tanah, gedung, mesin, kendaraan, peralatan kantor.
  3. Harta tetap tidak berwujud : hak paten, hak copyright, goodwill, hak trade mark atau merk dagang.
  4. Beban yang ditangguhkan : beban penelitian, beban pemasaran.
  5. Harta lain-lain : bangunan atau tanah yang masih dalam poses penyelesaian.

2. Hutang

Hutang dikelompokkan menjadi dua yaitu hutang lancar(hutang yang harus dilunasi dalam jangka pendek) dan hutang jangka panjang. Yang termasuk hutang lancar, yaitu :
  1. Hutang dagang.
  2. Hutang wesel.
  3. Beban-beban.
  4. Hutang pajak.
  5. Pendapatan diterima dimuka.

Hutang jangka panjang adalah hutang yang pelunasannya lebih dari setahun lagi sejak tanggal neraca. Yang termasuk hutang jangka panjang, yaitu :
  1. Hutang obligasi.
  2. Hutang hipotek.

3. Modal

Modal adalah hak atau tuntunan pemilik atas harta perusahaan, atau kelebihan nilai harta perusahaan daripada jumlah hutang-hutangnya.


LAPORAN RUGI LABA

Laporan rugi laba(income statement) adalah laporan yang disusun secara sistematis tentang penghasilan yang diperoleh, dan beban –beban yang terjadi dalam kegiatan usaha perusahaan selama periode tertentu. Laporan rugi laba berisi informasi mengenai sumber dari mana penghasilan itu diperoleh, dan beban-beban apa yang menjadi tanggungan perusahaan dalam periode yang bersangkutan.

Sumber penghasilan suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu :
  1. Dari usaha pokok, yaitu dari kegiatan yang utama dilakukan oleh perusahaan. Misalnya, dalam perusahaan jasa : hasil penjualan jasa, dalam perusahaan dagang : menjual dan membeli barang.
  2. Dari kegiatan luar usaha pokok, yaitu dari kegiatan yang bersifat sampingan atau terjadinya sewaktu-waktu. Misalnya, pada perusahaan jasa : suatu bengkel selain menjual jasa bengkel juga menyewakan kendaraan.

Seperti halnya penghasilan, maka beban-beban yang menjadi tanggungan perusahaan dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu :
  • Beban yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha pokok. Beban-beban tersebut disebut “beban usaha”. Dalam perusahaan dagang, beban usaha terdiri atas harga pokok penjualan, beban-beban usaha penjualan, dan beban-beban administrasi umum.
  • Beban-beban yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan usaha pokok, disebut “beban di luar usaha”, misalnya beban bunga, atau kerugian dari penjualan peralatan kantor yang tidak dapat dipergunakan lagi.


Bentuk Laporan Rugi Laba

Laporan rugi laba disajikan dalam bentuk-bentuk sebagai berikut :

a. Bentuk single step

Dalam bentuk ini penghasilan usaha da penghasilan di luar usaha disusun dalam satu kelompok. Begitu pula beban-beban usaha dan beban-beban di luar usaha pokok. Laba atau rugi bersih dihitung dengan cara mengurangi total penghasilan dengan total beban. Contoh laporan rugi laba bentuk single step adalah sebagai berikut :

Bentuk laporan laba rugi single step

PT ABC
LAPORAN LABA RUGI
PER 31 DESEMBER 2004
(DALAM RIBUAN RUPIAH)
Pendapatan :
Pendapatan Jasa
A
Pendapatan Bunga
B
Total Pendapatan
C
Beban-beban :
Beban Sewa
D
Beban Gaji
E
Beban Asuransi
F
Beban Listrik, air, dan Telepon
G
Total Beban
(H)
Laba Bersih
I



Keterangan :
C = A + B
H = D + E + F + G
I = C-H

b. Bentuk multiple step

Dalam bentuk ini, baik penghasilan maupun beban, dipisah secara terperinci antara penghasilan dan beban usaha dengan penghasilan dan beban di luar usaha pokok.

Bentuk laporan laba rugi multiple step

PT ABC
LAPORAN LABA RUGI
PER 31 DESEMBER 2004
(DALAM RIBUAN RUPIAH)
Pendapatan Jasa
A
Beban-beban :
B
Beban Gaji
C
Beban Listrik, air, dan Telepon
D
Total Beban
(E)
Laba Usaha
F
Pendapatan di Luar Usaha :
Pendapatan Bunga
G
Beban-beban di Luar Usaha :
Beban bunga
(H)
Laba di luar Usaha
I
Laba Bersh
J

Keterangan :
E = B + C + D
F = A – E
I = F + I

LAPORAN PERUBAHAN MODAL

Dalam perusahaan berbentuk perseorangan, modal pemilik pada awal periode akan berubah sebagai akibat adanya laba atau rugi, dan pengambilan prive pemilik dalam periode yang bersangkutan. Perubahan jumlah modal pemilk dan sumber-sumber yang mengakibatkan perubahan modal tersebut, dilaporkan dalam bentuk laporan perubahan modal (capital statement). Jadi dapat dikatakan bahwa laporan perubahan modal adalah ikhtisar tentang perubahan modal suatu perusahaan yang terjadi selama jangka waktu tertentu.

Di bawah ini adalah contoh laporan perubahan modal :

Bentuk Laporan Perubahan Modal

PT BERKAH
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2005
(DALAM RIBUAN RUPIAH)
Modal, 1 January 2005 A
A
Laba Bersih
B
Prive
(C)
Penambahan(pengurangan) Modal (D)
(D)
Modal, 31 Desember 2005 E
E


Keterangan :
D = B + C
E = A + D


LAPORAN ARUS KAS

Laporan arus kas merupakan ikhtisar dari penerimaan dan pengeluaran kas untuk suatu periode waktu atau masa tertentu, misalnya sebulan atau setahun, sesuai PSAK No. 2 tentang Laporan Arus Kas. Laporan arus kas dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi tentang mengapa posisi kas perusahaan berubah selama periode akuntansi, berkaitan dengan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan menggunakan kas dan setara kas. Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid (tidak lebih dari 3 bulan)

Bentuk Laporan Arus Kas

PT. BERKAH
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2005
(DALAM RIBUAN RUPIAH)
Arus Kas Kegiatan Operasi
Penerimaan dari Pelanggan
A
Arus Kas Keluar
Pembayaran Gaji
B
Piutang Listrik, air, dan Telepon
C
Pembayaran Sewa
D
Pembayaran Hutang
E
(F)
Arus Kas Masuk (keluar) Kegiatan Operasi
G
Arus Kas Kegiatan Investasi
Penerimaan Kas dari Penjualan Tanah
H
Penerimaan Kas dari Penjualan Investasi
I
J
Arus Kas Keluar :
Pengeluaran Kas untuk Pembelian Tanah
K
Pengeluaran Kas untuk Pembelian Investasi
L
M
Arus Kas Masuk (keluar) Kegiatan Investasi
N
Arus Kas Kegiatan Pembiayaan
Penerimaan Kas dari Penjualan Saham
O
Arus Kas Keluar :
Pembayaran Hutang Obligasi
P
Pembayaran Deviden
Q
(R)
Arus Kas Masuk (keluar) kegiatan Pembiayaan
S
Arus Kas Masuk (keluar) Bersih
T
Saldo Kas, January 2005
U
Saldo Kas, 31 Desember 2005


Tujuan Laporan Keuangan


Laporan keuangan disusun memiliki tujuan untuk menyediakan informasi keuangan mengenai suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai pertimbangan dalam pembuatan keputusan-keputusan ekonomi.

Syafri (2008:201) berpendapat bahwa, Laporan Keuangan adalah output dan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sabagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Disamping sebagai informasi, laporan keuangan juga sebagai pertanggung jawaban atau accountability. Sekaligus mengambarkan indicator kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Tujuan laporan keuangan adalah (M. Sadeli,  2002:18):

  1. Menyediakan informasi yang dapat diandalkan tentang kekayaan dan kewajiban. 
  2. Menyajikan informasi yang dapat diandalkan tetang perubahan kekayaan bersih perusahaan sebagai tentang perubahan kekayaan bersih perusahaan sebagai hasil dari kegiatan usaha. 
  3. menyajikan informasi yang dapat diandalkan tentang perubahan kekayaan bersih yang bukan berasal dari kegiatan usaha. 
  4. Menyajikan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam menaksir kemampuan perusahaan memperoleh laba. 
  5. Menyajikan informasi lain yang sesuai atau relevan dengan keperluan para pemiliknya.

Standar Akuntansi Keuangan menjelaskan bahwa tujuan laporan keuangan antara lain:
  1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. 
  2. Laporan keuangan disusun memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu. 
  3. Laporan keuangan yang menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggung jawaban manajemen atas, sumberdaya yang di percayakan kepadanya.

Pemakai Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan komoditi yang bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat, karena ia dapat memberikan informasi yang dibutuhkan pemakainya dalam dunia bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan. Laporan kuangan disajikan kepda banyak pihak yang berkepentingan termasuk manajemen, kreditur, pemerintah dan pihak-pihak lainnya.

Pemakai laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditur usaha lainnya, pelanggan, pemerintah seta lembaga-lembaganya, dan masyarakat.
Beberapa kebutuhan pemakai laporan keuangan meliputi (Standar Akuntansi Keuangan, 2009):

1. Investor 

Penanam modal berisiko dan penasihat merekan berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi yang membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar deviden.

2. Karyawan 

Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.

3. Pemberian pinjaman 

Pemberian pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada satu jatuh tempo.

4. Pemasok dan kreditur usaha lainnya 

Pemasok dan kreditur usaha lainnya tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditur usaha berkepentingan pada prusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek dari pada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.

5. Pelanggan 

Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau tergantung pada perusahaan.

6. Pemerintah 

Pemerintah dengan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaanya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan arena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

7. Masyarakat 

Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dengan berbagai cara misalnya: perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestic. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecendrungan (trend) dan perkembangn terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitas.

Sementara itu menurut Syafri (2008:7) Pemakai laporan keuangan antara lain:

a. Pemilik perusahaan 

Bagi pemilik perusahaan laporan keuangan dimaksudkan untuk:
  1. Menilai prestasi atau hasil yang diperoleh manajemen perusahaan. 
  2. Mengetahui hasil deviden yang akan diterima. 
  3. Menilai posisi keuangan perusahaan dan pertumbuhannya. 
  4. Mengetahui nilai saham dan laba perlembar saham. 
  5. Sebagai dasar untuk memprediksi kondisi perusahaan dimasa datang. 
  6. Sebagai dasar untuk mempertimbangkan menambah atau mengurangi investasi. 

b. Manajemen perusahaan 

Bagi manajemen perusahaan laporan keuangan digunakan untuk:
  1. Alat untuk mempertanggung jawabkan pengelolaan kepada pemilik. 
  2. Mengatur tingkat biaya dari setiap kegiatan operasi perusahaan, divisi, bagian segmen tertentu. 
  3. Mengukur tingkat efisiensi dan tingkat keuntungan perusahaan, divisi, bagian, atau segmen tertentu. 
  4. Menilai hasil kerja individu yang diberikan tugas dan tanggung jawab. 
  5. Untuk menjadi bahan pertimbangan dalam menetukan perlu tidaknya diambil kebijaksanaan baru. 
  6. Memenuhi ketentuan dalam UU, peraturan. Anggaran Dasar, Pasar Modal. Dan lembaga regulator lainnya. 

c. Investor 

Bagi investor laporan keuangan dimaksudkan untuk:
  1. Menilai kondisi keuangan dan hasil uasaha perusahaan. 
  2. Meniali kemungkinan menanamkan dana dalam perusahaan. 
  3. Menilai kemungkinan menanamkan divestasi (menarik investasi) dari perusahaan. 
  4. Menjadi dasar memprediksi kondisi perusahaan di masa datang. 

d. Kreditur atau Banker 

Bagi kreditur, banker, atau supplier laporan keuangan digunakan untuk:
  1. Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. 
  2. Menilai kualitas jaminan kredit / investasi untuk menopang kredit yang akan diberikan. 
  3. Melihat dan memprediksi prospek keuntungan yang mungkin diperoleh dari perusahaan atau menilai rate of return perusahaan. 
  4. Menilai kemampuan likuiditas, solvabilitas, rentabilitas perusahaan sebagai dasar dalam pertimbangan keputusan kredit. 
  5. Menilai sejauh mana perusahaan mengikuti perjanjian kredit yang sudah disepakati. 
e. Pemerintah dan Regulator 

Bagi pemerintah atau regulator laporan keuangan dimaksudkan untuk:
  1. Menghitung dan menetapkan jumlah pajak yang harus di bayar. 
  2. Sebagai dasar dalam menetapkan kebijakan-kebijakan baru. 
  3. Menilai apakah perusahaan memerlukan bantuan atau tindakan lain. 
  4. Menilai kepatuhan perusahaan terhadap aturan yang ditetapkan. 
  5. Bagi lembaga pemerintah lainnya bisa menjadi bahan penyusunan data dan statistik. 
f. Analisis, Akademis, Pusat Data Bisnis 

Para analisis, akademis, dan juga lembaga-lembaga pengumpulan data bisnis laporan keuangan penting sebagai bahan atau sumber informasi yang akan diolah sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi analisa, ilmu pengetahuan, dan komoditi informasi.


Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :

Dapat Dipahami

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami peserta dan bentuk serta istilahnya disesuaikan dengan batas para pengguna;

Relevan

Laporan keuangan dianggap jika informasi yang disajikan didalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna;

Keandalan

Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material;

Dapat diperbandingkan

Informasi yang disajikan akan lebih berguna bila dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan pada periode sebelumnya.

Baca juga: Pengertian Pemasaran Secara Umum, Pengertian Analisis Secara Umum

Demikianlah artikel mengenai Pengertian Laporan Keuangan Secara Umum yang dapat Pengertian.Org berikan, semoga bermanfaat. Terimakasih sudah berkunjung. Lihat pengertian lain di Pengertian.Org